Riauterkini-SIAK - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Siak ingin generasi muda bisa melestarikan batik sebagai warisan leluhur, ditambah lagi batik sudah diakui dunia sebagai warisan budaya Indonesia.

Hal itu diungkap wakil ketua Dekranasda Siak Nanda Laila Putri, saat menyambut peserta studi wisata Sekolah Dasar (SD) Islam Al Azhar 54 Pekanbaru, Selasa (17/5/22) kemarin di Gedung Dharma Wanita Siak.

Nanda mengatakan, memberikan pemahaman tentang batik ke anak-anak usia dini sangat bagus, supaya mereka kedepan bisa mencintai hasil karya dan budaya bangsa sendiri. Karena kata Nanda, kedepan generasi inilah yang akan menjadi pewarna dalam karya batik.

"Sebagai generasi penerus bangsa, mereka perlu tahu bahwa batik sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan,” kata dia.

Rombongan SD Al Azhar 54 Pekanbaru ini membawa 41 murid, mereka terlihat antusias, terlihat wajah lugu mereka antusias ingin mengetahui tentang cara membuat batik, dan memberikan warna yang kain dasar berwarna putih.

Mereka saat itu melihat cara pembuatan batik dengan motif batik Siak, mereka juga diberikan kesempatan untuk mewarnai sendiri batik yang diberi dasar kain putih. Mereka membatik sesuai dengan warna ya g mereka sukai.

Di lain pihak Kepala SD Islam Al Azhar Tanjih Martopo, menyampaikan alasannya memilih studi wisata ke kota Istana dan belajar membatik Dekranasda Siak.

Ia mengatakan kegiatan itu termasuk salah satu materi pembelajaran terkait materi "perkembangan teknologi produksi sandang" dan para murid secara teori sudah memahami bagaimana membatik.

Kemudian katanya, ia ingin anak-anak mampu mempraktekkan secara langsung bagaimana proses membatik tersebut.

"Alhamdulillah pihak dekranasda Siak memberi kesempatan dan peluang kepada murid kami untuk melakukan praktek membatik sehingga murid kami dapat memahaminya dengan baik, baik itu secara teori yang sudah di pelajari di sekolah maupun praktik yang sudah dilakukan di dekranasda kabupaten Siak," ucapnya.

Selain itu, pihak dekranasda juga memberi kesempatan kepada murid SD Al Azhar tentang pengenalan alat tenun yang merupakan salah satu perkembangan produksi sandang, para murid dapat melihat secara langsung proses penenunan dan murid juga dapat melihat hasil tenun yang sudah jadi.*(infotorial/gus)