Riauterkini-BANGKINANG - PJ Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM, menghadiri sekaligus mengikuti zikir peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan tersebut digelar di Mesjid Al Mujahidin Dusun II Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang. Hadir mendampingi PJ. Bupati Kampar Camat Tambang Jamilus.

Dalam arahannya Kamsol mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada disekitar perkarangan rumah dengan bercocok tanam, sehingga dapat menopang pangan keluarga.

Kamsol juga memaparkan bahwa Pemerintah berupaya terus untuk memproduksi beras mencapai kebutuhan untuk Kabupaten Kampar, maka yang kita bahas ini bagaimana Kita bisa Meningkatkan Produktifitas Petani Kita.

Kamsol merincikan Kampar memiliki potensi lahan seluas 26 Ribu hektar namun yang saat ini dapat diolah  masyarakat seluas 4000 Haktare saja, artinya jika potensi ini kita intensifikasi dan ekstensifikasi bukan tidak mungkin Kampar akan mampu menjadi Swasembada beras.

Ia juga menambahkan produksi pangan Kebutuhan Penduduk di kabupaten Kampar seperti beras dengan Kebutuhan 80.705.12 Ton, produksi beras saat ini 18.306.22 ton,maka produksi beras dikabupaten Kampar lebih/kurang 61.798.90 ton. Maka dalam rapat ini saya berharap  Camat dan Kepala Desa dapat mensosialisasikan ini dan mendukung program ini untuk mensejahterakan Petani atau masyarakat kita.

Sementara itu Pj. Bupati Kampar juga menyampaikan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul awal penanggalan Hijriah diperingati oleh mayoritas penduduk muslim di dunia, termasuk Indonesia. Meski saat zaman kenabian hari Maulid belum dilakukan, di masa sekarang peringatan ini menjadi perayaan besar yang diselenggarakan oleh banyak umat di seluruh dunia.

Berzikir juga merupakan salah satu bentuk penghormatan dan pengingatan kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual dan keagaamaan. Selain itu hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dihidupkan oleh umat Islam dengan semangat juang dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada nabi Muhammad SAW.

Kamsol juga memaparkan, Kabupaten Kampar dalam menjalan roda pemerintah mempunyai falsafah tigo tungku sarojangan dimana Pemerintah secara bersama-sama dengan tokoh adat, ninik mamak dan tokoh agama bergandengan dalam menyatukan visi dan misi untuk membangun negeri.

Selain itu juga, masyarakat Kabupaten Kampar diperkuat dengan falsafah adat yakni  "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, yang artinya hukum adat berdasarkan hukum agama, hukum agama berdasarkan Alquran,” pungkasnya.***(Wal)