Riauterkini-PEKANBARU- Dalam upaya mendukung hilirisasi industri kelapa sawit, Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggandeng Lembaga Pendidikan Pertanian (LPP) Agro Nusantara mengadakan kembali pelatihan teknis budidaya kelapa sawit (TBKS) angkatan V untuk petani swadaya kelapa sawit dari Kecamatan Sabak Auh dan Mempura, Kabupaten Siak.
Acara ini dibuka langsung ke Kepala Dinas Perkebunan Riau Syahrial Abdi, Senin (24/06/2024). Acara yang diikuti oleh petani swadaya ini, akan berlangsung selama sepekan, diakhiri dengan fieldtrip ke salah satu perusahaan perkebunan di Kabupaten Pelalawan. Selama itu, para petani akan diinapkan di salah satu hotel dan pelatihan akan berlangsung sepanjang hari. Peserta akan dibagi dalam dua kelas, dimana LPP Agro Nusantara menyediakan pemateri yang pakar di bidangnya.
Kadisbun Riau, Syahrial Abdi, menegaskan bahwa sektor sawit merupakan tulang punggung ekonomi Riau, penyumbang signifikan terhadap pendapatan daerah dan devisa negara. Sektor ini tidak hanya terpusat di satu wilayah, tetapi tersebar merata, memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat, sejak dari hulu hingga ke hilirnya.
Ditegaskannya, Pemerintah Provinsi Riau sangat peduli dengan kesejahteraan petani sawit.
“Apalagi petani swadaya seperti bapak ibu semua. Anda semua adalah orang-orang istimewa, karena menggeluti usaha ini dari awal hingga akhirnya sendiri. Mulai dari memilih bibit, menanam, merawat, memanen lalu menjualnya, semua dikerjakan sendiri. Setelah it selesai. Sementara regulasi dan bantuan-bantuan yang disiapkan pemerintah menyasar mereka yang tergabung dalam lembaga, seperti koperasi, asosiasi dan sebagainya. Tidak ada yang diperuntukkan bagi perorangan,” katanya.
Oleh sebab itulah, petani swadaya harus mengubah mindsetnya. Petani swadaya harus memiliki skill yang lebih, agar hasilnya jauh lebih baik.
Regulasi seperti Pergub nomor 77 telah ditetapkan untuk menjaga harga sawit demi kesejahteraan petani. Hal ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran kolektif bahwa aktivitas menanam dan memelihara kelapa sawit tidak hanya untuk keuntungan pribadi, melainkan juga untuk kesejahteraan masyarakat lebih luas di Riau.
Dengan demikian, upaya-upaya ini tidak hanya memperkuat kapasitas teknis petani sawit, tetapi juga membangun kesadaran akan peran strategis mereka dalam perekonomian regional dan nasional.
“Bangun sinergi, karena sendiri tak pernah hebat,” tegas Syahrial Abdi.
Sementara itu Kadis Pertanian Siak Irwan Saputra, mengapresiasi dukungan dari LPP Agro Nusantara yang memfasilitasi pelatihan ini. Juga kepada para petani yang sawit dari Sabak Auh dan Mempura yang bersedia mengikuti pelatihan ini. Dukungan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) petani sawit di Riau, dengan dorongan dari SK Bupati Siak yang menguatkan proses sertifikasi ISPO dan SPO.
Dinas Pertanian Siak siap mendukung petani dengan menyediakan pakar sawit yang siap konsultasi serta menangani berbagai permasalahan seperti hama, harga, kualitas bibit, infrastruktur, dan pemeliharaan kebun. Pemerintah juga memberikan bantuan melalui asosiasi petani, bukan perseorangan, untuk memastikan kesejahteraan petani sawit swadaya.***(yan)