Riauterkini-PEKANBARU-Setelah berfungsi untuk digunakan dan dihuni oleh mahasiswa/i, Rusunawa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) akhirnya diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Prof Dr Muhadjir Effendy, Rabu (09/10/24). Peresmian tempat hunian yang berdiri megah di atas tanah seluas 2.400 m2 itupun ditandai dengan pengguntingan pita oleh Menko PMK RI.
"Saya sudah empat kali berkunjung ke Umri, pada tahun-tahun terakhir ini perkembangannya sangat pesat. Menurut saya pengelolaannya mengalami kemajuan yang luar biasa. Saya meresmikan bantuan pemerintah berupa rusunawa hunian mahasiswa. Secara umum bangunannya sangat bagus, megah dan rapi," ujar Muhadjir disela peresmian rusunawa tersebut.
Menko PMK RI menegaskan, rusunawa yang dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp 18 miliar itu memang baru bisa diresmikan setelah bangunan tersebut benar-benar sudah difungsikan atau digunakan untuk dihuni oleh sejumlah mahasiswa Umri, yaitu mahasiswa internasional yang kuliah di Umri, mahasiswa Fakultas Kedokteran Umri dan mahasiswa tidak mampu.
"Kita resmikan ketika tempat (rusunawa) ini sudah digunakan. Untuk apa, tentunya untuk memastikan bantuan itu digunakan sesuai dengan tujuan si pemberi bantuan. Kemudian untuk mengecek langsung masih adakah kekurangan-kekurangan dari bangunan rusunawa ini atau kemungkinan ada penyimpangan misalnya, itu bisa diketahui kalau kita sudah datang ke sini pada saat rusunawa itu difungsikan," tegasnya.
Di lokasi yang sama, Rektor Umri, Dr Saidul Amin menjelaskan, rusunawa itu sendiri diperuntukkan untuk beberapa kategori mahasiswa, yakni mahasiwa kedokteran dari Fakultas Kedokteran Umri, lalu mahasiswa internasional dari luar negeri yang menimba ilmu di Umri serta mahasiswa-mahasiswi miskin dari luar daerah Pekanbaru yang nantinya dapat menghuni rusunawa tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Di momen peresmian rusunawa itu juga, Saidul tak lupa pula mengucapkan terima kasihnya kepada Menko PMK RI, Muhadjir Effendy. Saidul menilai Muhadjir Effendy merupakan sosok yang sederhana dan bahkan dirinya banyak belajar mengenai prinsip-prinsip kehidupan dari sang Menteri.
"Saya banyak belajar dari beliau (Muhadjir Effendy). Beliau mengajarkan saya tentang loyalitas, ketika diri kita benar jangan pernah mundur selangkah pun. Beliau juga banyak mengajarkan saya kesetiakawanan, otak bisa berbeda (pemikiran) tapi hati tetap bersama," kisahnya menceritakan.
Saidul menuturkan, Umri sendiri saat ini sudah memiliki 9 fakultas dan yang terakhir adalah Fakultas Kedokteran. Pada 2024 ini, Umri juga sudah menampung 2.627 mahasiswa baru. Dari ribuan mahasiwa baru tersebut, 180 orang adalah non muslim. Hal itu membuktikan bahwa Umri tak hanya untuk mahasiswa muslim saja, tapi juga menjadi kampus segala bangsa dan agama.
"Semestinya Umri itu bukan hanya Universitas Muhammadiyah Riau saja, tapi juga Universitas Muhammadiyah Republik Indonesia karena Umri menjadi kampus segala bangsa dan agama," sebutnya yang ikut disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir Iwan Suprijanto MT mengatakan selain rusunawa Umri, PUPR sendiri sudah membangun beberapa rusunawa yang tersebar di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau dari tahun 2023 dan tahun 2024, yakni di Siak, Kampar, Dumai, Rokan Hulu, Pekanbaru dan beberapa kabupaten lainnya.
"Ini menandai upaya kita meningkatkan pemanfaatan infrastruktur yang dibangun. Kita (PUPR) memiliki tugas membangun infrastruktur agar langsung dimanfaatkan. Artinya upaya yang kita lakukan sebagai upaya percepatan, begitu selesai harus segera dimanfaatkan. Rusunawa ini dibangun dengan biaya dari APBN dan karena menggunakan uang negara maka harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan. (Rusunawa) ini hanya boleh diresmikan kalau sudah difungsikan. Saya berharap rusunawa Umri dapat memberikan manfaat sepenuhnya kepada mahasiswa/i dan selalu dirawat seperti rumah sendiri," tutupnya panjang lebar.***(gas)