Riauterkini-BENGKALIS- Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis kembali mencatat prestasi gemilang dalam upaya pemberantasan korupsi dan penyelamatan keuangan negara. Sepanjang tahun 2024, Kejari Bengkalis berhasil menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1.708.837.286 melalui pembayaran denda dan uang pengganti dari terpidana kasus korupsi serta penyitaan dalam berbagai perkara.

Yakni, pembayaran Denda oleh Terpidana Sukarto dalam perkara korupsi Dana Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara Tahun Anggaran 2019-2020 sebesar Rp50 juta, yang dibayarkan pada 1 Februari 2024.

Pembayaran Uang Pengganti oleh Terpidana Sukarto dalam perkara yang sama sebesar Rp161.733.864, juga dilakukan pada 1 Februari 2024.

Selain eksekusi denda dan uang pengganti, Kejari Bengkalis juga berhasil melakukan penyitaan uang dalam beberapa perkara besar, di antaranya penyitaan uang sebesar Rp1 miliar dalam perkara korupsi penyimpangan pemberian kredit sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan tahun anggaran 2021, dilakukan pada 12 Desember 2024.

Penyitaan uang sebesar Rp497.103.422,26 dalam perkara dugaan korupsi penyaluran dan penjualan pupuk subsidi pemerintah Tahun Anggaran 2020-2021 di Kabupaten Bengkalis, dilakukan pada 29 Juli 2024.

Dengan keberhasilan ini, Kejari Bengkalis membuktikan komitmennya dalam menindak tegas tindak pidana korupsi serta memastikan bahwa kerugian negara dapat dipulihkan untuk kepentingan masyarakat.

Kepala Kejari Bengkalis Dr. Sri Odit Megonondo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan ini. Menurutnya, pencapaian ini bukan hanya angka, tetapi bukti nyata dari kerja keras Kejari Bengkalis dalam mewujudkan keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan bagi masyarakat.

"Kami akan terus berkomitmen dalam memberantas korupsi, menegakkan hukum secara profesional, serta mengedepankan kepentingan masyarakat dalam setiap langkah yang kami ambil," ujar Kepala Kejari Bengkalis seperti disampaikan Kasi Intelijen Resky Pradhana Romli, Senin (3/2/25).***(dik/rls)