Riauterkini-DUMAI - Setelah sempat ditutup usai insiden tewasnya seorang anggota polisi dengan kondisi mulut berbuih di depan pintu masuk, Dream Box Family Karaoke kembali beroperasi.
Kini, area parkir tempat hiburan malam tersebut kembali dipenuhi kendaraan, meski belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola terkait pembukaan kembali lokasi yang sebelumnya telah dipasangi garis polisi itu.
Peristiwa kematian tragis anggota Polres Dumai di area Dream Box Family Karaoke sempat memicu perhatian luas publik.
Dugaan terkait overdosis sempat mencuat, kendati sudah dibantah pihak Polres Dumai. Kemudian beberapa personel kepolisian dari Polres Dumai bahkan dikabarkan telah diperiksa oleh Polda Riau.
Garis polisi sempat melingkari pintu masuk tempat hiburan tersebut, mempertegas bahwa lokasi itu menjadi bagian dari penyelidikan aktif.
Setelah kejadian yang menghebohkan itu, suasana di lokasi berubah drastis. Dream Box yang biasanya ramai, tampak sepi dan tidak ada kegiatan apapun.
Area parkir yang biasanya penuh kendaraan mendadak lengang. “Sejak kejadian itu, Dream Box tutup total. Tidak ada aktivitas selama beberapa waktu, tapi sekarang kelihatannya sudah buka lagi,” ujar salah seorang warga setempat, Ahad (18/05/25) malam.
Kembalinya operasional Dream Box Family Karaoke menimbulkan reaksi beragam di media sosial. Beberapa warganet mempertanyakan mengapa tragedi tersebut tidak memberikan efek jera, baik bagi pengelola maupun masyarakat.
“Hampir tiap malam tempat itu penuh lagi. Media seperti bungkam sekarang,” tulis akun Facebook Andika Jaya Rianto, yang juga membagikan foto kondisi Dream Box pada 18 Mei 2025 pukul 22.21 WIB.
Insiden kematian anggota Polres Dumai berinisial SS yang terjadi pada Kamis (10/04/25) lalu masih menyimpan tanda tanya besar.
Korban ditemukan dengan mulut berbusa, tersandar di kursi plastik di dalam lokasi hiburan malam tersebut.
Peristiwa ini pun menimbulkan sorotan tajam, tidak hanya dari masyarakat umum tetapi juga keluarga korban.
Febri, anggota keluarga korban, meminta agar pihak kepolisian serius mengusut kasus ini. Ia menuntut agar rekaman CCTV di Dream Box dibuka ke publik sebagai bentuk transparansi.
“Saya tidak ikhlas. Dia pergi dalam keadaan sehat untuk piket, tapi pagi harinya saya dapat kabar dia sudah meninggal dalam kondisi mengenaskan. Saya minta semua diungkap, termasuk rekaman CCTV,” katanya, Jumat (11/04/25).
Desakan agar kejadian ini diusut hingga tuntas juga datang dari tokoh adat. Panglima Tameng Adat LAMR Dumai, Tengku Dedek Iskandar, menilai pengelola Dream Box harus dimintai pertanggungjawaban apabila terbukti lalai.
“Kalau ada unsur pembiaran atau kelalaian, maka pihak pengelola harus diperiksa. CCTV bisa dijadikan bukti penting. Kasus ini jangan sampai ditutup-tutupi,” ujar Dedek pada Sabtu (12/04/25).
Namun, hingga Dream Box kembali dibuka, belum ada keterangan resmi dari aparat penegak hukum mengenai kelanjutan penyelidikan kematian SS.
Publik masih menanti kejelasan soal sejauh mana tanggung jawab pihak pengelola Dream Box Family Karaoke atas tragedi yang merenggut nyawa seorang anggota kepolisian itu.***(had)