Berita Terhangat.. |
Jum’at, 16 April 2021 23:24 Peran Masyarakat Sangat Penting Melawan Terorisme
Jum’at, 16 April 2021 19:34 Terkait Pengumpulan KK dan KTP, Berikut Klarifikasi Manager dan Humas PT. Torganda ke Bawaslu Rohul
Jum’at, 16 April 2021 16:36 Polres Inhil Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung di Desa Sanglar
Jum’at, 16 April 2021 16:29 Perambahan Hutan Secara Liar di Siakkecil, Bengkalis Masih Terjadi
Jum’at, 16 April 2021 16:12 Polsek Teluk Meranti Lakukan Penegakan Prokes
Jum’at, 16 April 2021 16:01 Razia Masker, Polsek Kuala Kampar Sasar Penjual Beli di Tempat Keramaian
Jum’at, 16 April 2021 15:40 Kapolsek Pangkalan Lesung Lakukan Giat Pengecekan Pos Pantau
Jum’at, 16 April 2021 15:28 Polisi Langgam Optimalkan Razia Masker di Pos PPKM
Jum’at, 16 April 2021 15:13 Polsek Pangkalan Kerinci Gencarkan Patroli C3
Jum’at, 16 April 2021 14:58 3.633 Guru Honor Madrasah Bengkalis di Bengkalis Terima Bantuan Kesejahteraan Dua Bulan
|
|
|
Sabtu, 6 Maret 2021 19:16 Warga Hulu Kuantan Laporkan Alat Berat Kembali Beroperasi PETI di Sungai Alah
PETI menggunakan alat berat di Desa Sungai Alah, Kuansing dilaporkan kembali beroperasi. Alat yang beroperasi tapak mengupas material di lokasi penambanan.
Riauterkini - TELUKKUANTAN - Diduga pelaku PETI di Desa Sungai Alah, Kecamatan Hulu Kuantan, terbilang nekad beraktivitas kembali meskipun saat ini menjadi perhatian publik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
"Alat berat kembali beroperasi di Sungai Alah, masyarakat protes, bagamana cara menangkapnya kepada siapa kami harus melapor," ujar warga Hulu Kuantan, yang tak ingin disebutkan namanya, Sabtu (6/3/2021) sore.
Sumber menyebutkan, saat ini alat berat tangah beroperasi mengupas material di lokasi yang sebelumnya pernah di razia aparat.
"Alat yang beroperasi hanya satu, warna biru," jelas sumber.
Sumber berharap alat berat yang sedang beroperasi ini bisa ditangkap aparat, ia memastikan alat berat kini sedang beroperasi. "Kalau benar - benar serius, alat bisa ditangkap," akunya.
Borepasinya alat berat di tengah perkampungan ini sangat meresahkan masyarakat. Seperti sebelumnya sekitar 6 alat berat sempat beroperasi di Sungai Alah, sampai mengobrak abrik Desa setempat. Kini aktivitas yang sama diulang kembali oleh pelaku.
Bahkan lebih mirisnya lagi, sebelumnya alat berat dberoperasi di areal persawahan hingga merusak pasokan air di areal sawah berdasarkan pengakuan masyarakat ketika itu.
Sementara Pakar Lingkungan Nasional, Dr. Elviriadi belum lama ini juga menyampaikan kegiatan PETI menggunakan alat berat ini merupakan pratek yang terorganisir, sebab punya modal.
"Ini yang harus prioritas karena daya rusak ekosistim sungainya sangat besar," sebutnya beberap waktu lalu.* (Jok)
|
Beri
tanggapan | Baca
tanggapan |
|
|
|