Berita Terhangat.. |
Rabu, 11 Desember 2019 16:47 Ketua DPRD Eet Minta Gubri Evaluasi OPD yang Minim Penyerapan Anggaran
Rabu, 11 Desember 2019 16:42 Bupati Kuansing Serahkan Bantuan Banjir Untuk Kecamatan Kuantan Tengah
Rabu, 11 Desember 2019 16:37 RDP Komisi I DPRD Pelalawan Hanya Dihadiri Dua Anggota
Rabu, 11 Desember 2019 16:33 Bupati Kuansing Lantik 10 Kades Terpilih di Kecamatan Kuantan Tengah
Rabu, 11 Desember 2019 16:27 Bupati Kuansing Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Pangean
Rabu, 11 Desember 2019 16:24 Kuansing, Daerah di Riau yang Sudah Menyalurkan 10 Persen Dana untuk Desa
Rabu, 11 Desember 2019 16:21 VOTED Lahirkan 315 Tenaga Terampil
Rabu, 11 Desember 2019 16:03 Tindak Lanjut LHP, Pemprov Riau Termasuk Rendah, Bangkalis Paling Bawah
Rabu, 11 Desember 2019 12:21 Gubri tak Puas Dengan Kinerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Riau
Rabu, 11 Desember 2019 12:02 Rakor Bersama Gubri, Hanya Dihadiri Bupati Siak
|
loading... |
|
|
Kamis, 15 Agustus 2019 09:47 Pelaksana Proyek Perpustakaan Kuansing Ternyata Pernah Bermasalah di Sumbar
Pelaksana proyek Pustaka Daerah Kuansing PT.
Arindo Jayatama Raya tidak hanya di Kuansing diduga pernah gagal beton
membangun proyek. Ternyata di Sumbar tahun 2016 juga pernah
bermasalah.
Riauterkini - TELUKKUANTAN - Pelaksana proyek Pustaka Daerah Kuansing PT.
Arindo Jayatama Raya tidak hanya di Kuansing diduga pernah gagal beton
membangun proyek. Ternyata di Sumbar tahun 2016 juga pernah
bermasalah.
Seperti dilansir dari Dirgantara online perusahaan ini bermasalah
mengerjakan beberapa item pembangunan turap Sekeliling Air Dingin Lubuk
Minturun Kota Padang tahun 2016 disebutkan sarat akan penyimpangan.
Proyek ini dikelola Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota
Padang dengan pagu dana Rp3.032.080.500 bersumber dari APBN. Pelaksananya
saat itu adalah PT. Arindo Jayatama Raya, yang saat ini jadi pelaksana
proyek Perpustakaan Daerah Kuansing.
Sarat penyimpangan proyek turap ini dijelaskan media tersebut, semestinya
galian menggunakan alat berat dan dilakukan pemancangan cerucuk, pasang
batu, pasang ijuk, pasang wife hole, bekisting, pembesian, cor beton k-225
beyon k-175, siaran, acian beton dan timbunan bekas galian.
Akan tetapi kenyataan di lapangan, galian tanah berbatu dilakukan secara
manual dan mutu beton untuk k-225 dan k-175 diragukan.
Kemudian gambar kerja juga menyebutkan, untuk pasangan batu menggunakan
semen, 1 semen portland (Pc): 3 pasir (Ps) atau 1 semen portland (Pc) 4
pasir. Pekerjaan untuk pagar/turap dan pondasi sekeliling meliputi
pekerjaan pendahuluan terdiri dari mob-demobilasi, pembersihan lapangan dan
pemasangan bowplank.
Kenyataan di lapangan, semua item pekerjaan yang tertera dalam gambar kerja,
banyak yang dimainkan, bahkan ada yang tak dipasang sama sekali. Misalnya,
tak ada ijuk untuk pekerjaan pasangan batu untuk turap.
Begitu juga ada adukan semen tak sesuai takaran, terbukti semen yang
melekat pada pasangan batu terlihat rapuh dan kurang daya perekat. Begitu
juga pasangan batu, untuk material menggunakan batu setempat dalam kondisi
berbalut lumpur. Artinya, batu yang dipasang dan belum dibersihkan itu,
berakibat tak punya daya perekat dan rentan ambruk.
Sementara di Kuansing pada tahun 2018 perusahaan ini juga diduga pernah
gagal beton membangun SDN 018 Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah. Hal ini
juga diakui Kadis Pendidikan Kuansing Jupirman. Menurutnya memang awalnya
beton tak mau kering. Namun, akhirnya dilakukan perbaikan tanpa mengganti
besi akan tetapi dilakukan penambahan.
Kini perusahaan yang sama ini kembali menjadi pelaksana proyek, sehingga
mendapat kritikan dari praktisi hukum Kuansing Zubirman, SH. Menurutnya,
jelas perusahaan ini bermasalah dalam melaksanakan pekerjaan. Namun, masih
tetap dimenangkan dalam lelang.
Untuk itu, ia minta aparat pemegak hukum menelisik masalah ini, mengapa
perusahaan ini bisa dimenangkan. "Dalam hal ini kita minta aparat memeriksa
dokumen-dokumen proses lelang biar ada titik terang, agar tidak
menggelinding menjadi bola panas. Maka kita minta aparat bertindak,"
tegasnya, Kamis (15/8/19).
Terkait pemenangan tender proyek ini, Kabag Pembangunan Kuansing Andre
Yama, selaku penangggungjawab ULP sebelumnya memastikan tidak ada permainan
dalam pemenangan proyek ini.
Karena menurutnya, evaluasi berdasarkan dokumen penawaran yang disampaikan
rekanan sehingga perusahaan yang memenuhi syaratlah yang ditetapkan
sebagai pemenang.
Sementara pelaksana proyek Jondri Sahwana, dikonfirmasi Senin (12/8/2019)
via WhatsApp terkait perusahaan yang sama memenangkan proyek Perpustakaan dan SDN 018
Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah, hingga kini belum memberikan jawaban.
* (Jok)
|
|
|
Berita Sosial lainnya.......... |
- Bupati Kuansing Serahkan Bantuan Banjir Untuk Kecamatan Kuantan Tengah - RDP Komisi I DPRD Pelalawan Hanya Dihadiri Dua Anggota - Bupati Kuansing Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Pangean - Kuansing, Daerah di Riau yang Sudah Menyalurkan 10 Persen Dana untuk Desa - Tindak Lanjut LHP, Pemprov Riau Termasuk Rendah, Bangkalis Paling Bawah - Gubri tak Puas Dengan Kinerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Riau - Rakor Bersama Gubri, Hanya Dihadiri Bupati Siak - Chevron Geology Fieldtrip (2), Sejarah Terbentuknya Danau Singkarak - Ratusan Anak Dhuafa di Bengkalis Akan Ikuti Sunatan Massal - Progres Taman Perkantoran Walikota Sudah 100 persen - Jawab Keluhan Masyarakat, Dewan dan PUPR Survei Jalan Rusak di Bantan Tengah, Bengkalis - Undang ke Riau, Gubri dan Rektor UIN Suska Temui Wapres, - Sembilan Nyawa Melayang, DBD di Bengkalis 838 Kasus - Jalan Batu Bersurat-Muara Takus Alami Retak-retak - Viral Kemacetan Lintas Duri - Dumai di Medsos, Kasatlantas : "Tidak Lama, Hanya Hitungan Menit" - Bupati Kuansing Lantik 6 Kades di Kecamatan Cerenti - Dinas PUPR Riau Siap Kerahkan Alat Berat Bantu Longsor di Pangkalan Sumbar - Chevron Geology Fieldtrip, Melihat Bumi Purba di Antara Lapisan Bebatuan - Festival Teater Islam Dunia I Dihelat di Susiana Tabrani Convention Hall - Bupati Mursini Buka Pelatihan Kewirausahaan Angkatan II Kuansing |
|