Berita Terhangat.. |
Jum’at, 15 Januari 2021 21:29 4 Sembuh, Pasien Covid-19 di Kuansing Bertambah 8 Orang
Jum’at, 15 Januari 2021 21:02 Tunaikan Kewajiban Demokrasi, Ketua KPU Bengkalis Ikut Nyoblos Anggota BPD
Jum’at, 15 Januari 2021 19:39 Gerebek Warung di PT SJI, Lima Pria Digelandang ke Polsek Kunto Darussalam
Jum’at, 15 Januari 2021 18:13 Tahun Anggaran Berakhir, Proyek Jalur Dua Airmolek Inhu Tetap Dikerjakan
Jum’at, 15 Januari 2021 18:03 Polda Riau Periksa 13 Saksi Terkait Sampah di Pekanbaru
Jum’at, 15 Januari 2021 17:44 Bertambah 170, Total Kasus Covid-19 di Riau Tembus 27 Ribu Lebih
Jum’at, 15 Januari 2021 17:17 H Permata Tewas Ditembak Petugas, Kepala BC Tebilahan Mengaku Belum Mengetahui
Jum’at, 15 Januari 2021 17:16 Mulai Hari Ini APBD Bengkalis 2021 Sudah Bisa Digunakan
Jum’at, 15 Januari 2021 17:03 Polisi Bekuk Jambret Anak Pejabat Tinggi Polda Riau
Jum’at, 15 Januari 2021 11:01 Iwan Patah Sebut Banjir Menahun di Pekanbaru Akibat tak Punya Master Plan
|
|
|
Jum’at, 3 Juli 2020 07:49 Pasar Murah di Bengkalis Nunggu Kesiapan Desa dan Penyedia Paket
Pelaksaan Pasar Murah di Bengkalis terus tertunda. Kadisdagperind berdalih nunggu kesiapan desa dan penyedia paket.
Riauterkini - DURI - Kesabaran puluhan ribu warga negeri berjuluk Sri Junjungan Bengkalis tampak diuji dengan molornya pendistribusian pasar murah yang diinisiasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperind). Meski dijanjikan akan didistribusikan diakhir bulan Juni, namun kenyataannya hingga awal bulan Juli, paket seharga Rp 50 ribu setelah disubsidi tak kunjung terealisasi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disdagperind Bengkalis, Indra Gunawan dengan gamblang menjawab perihal keterlambatan pendiatribusian paket pasar murah pengisi kebutuhan sejengkal perut masyarakat terdampak Corona Virus Disease - 2019 (Covid - 19).
"Nunggu konfirmasi desa dengan penyedia,"ujarnya singkat dan saat didesak siapa yang paling bertanggung jawab akan lambannya realisasi pendistribusian paket pasar murah yang dianggarkan sebesar Rp 28 Milliar itu, Kadisdagperind kembali menegaskan jika wartawan mesti konfirmasi ke Camat, Kasi Kesos yang dapat memerintahkan Desa dan Kelurahan."Tanyalah ke Desa dan Kelurahan atau konfirmasi ke Camat atau Kasi Kesos yang bisa memerintahkan Desa dan Kelurahan,"jawabnya.
Hingga berita ini diturunkan, berbagai asumsi dan ketidak puasan warga dalam menanti realisasi muncul dengan beragam komentar. Ada yang menyatakan ketidak tegasan Disdagperind sendiri dalam menentukan penyedia bahan pokok paket pasar murah hingga terjadi keterlambatan dan leletnya pihak desa dan kelurahan dalam mengirimkan data warga pemanfaat.
"Jika penyedia tidak mampu melayani permintaan Disdagperind, kenapa harus dipaksakan ke satu distributor. Ada apa gerangan,?"ujar Setawan, salah seorang warga yang mengaku warga peneriM program tersebut.*(hen)
|
|
|
|