Berita Terhangat.. |
Jum’at, 15 Januari 2021 21:29 4 Sembuh, Pasien Covid-19 di Kuansing Bertambah 8 Orang
Jum’at, 15 Januari 2021 21:02 Tunaikan Kewajiban Demokrasi, Ketua KPU Bengkalis Ikut Nyoblos Anggota BPD
Jum’at, 15 Januari 2021 19:39 Gerebek Warung di PT SJI, Lima Pria Digelandang ke Polsek Kunto Darussalam
Jum’at, 15 Januari 2021 18:13 Tahun Anggaran Berakhir, Proyek Jalur Dua Airmolek Inhu Tetap Dikerjakan
Jum’at, 15 Januari 2021 18:03 Polda Riau Periksa 13 Saksi Terkait Sampah di Pekanbaru
Jum’at, 15 Januari 2021 17:44 Bertambah 170, Total Kasus Covid-19 di Riau Tembus 27 Ribu Lebih
Jum’at, 15 Januari 2021 17:17 H Permata Tewas Ditembak Petugas, Kepala BC Tebilahan Mengaku Belum Mengetahui
Jum’at, 15 Januari 2021 17:16 Mulai Hari Ini APBD Bengkalis 2021 Sudah Bisa Digunakan
Jum’at, 15 Januari 2021 17:03 Polisi Bekuk Jambret Anak Pejabat Tinggi Polda Riau
Jum’at, 15 Januari 2021 11:01 Iwan Patah Sebut Banjir Menahun di Pekanbaru Akibat tak Punya Master Plan
|
|
|
Kamis, 6 Agustus 2020 14:50 Selain Pendakwah, UAS Juga Penyair
UAS dikenal sebagai pendakwah. Namun siapa sangka, UAS juga berbakat dalam bersyair.
Riauterkini - PEKANBARU – Pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad, ternyata merindukan penyair. Tapi kerinduan tersebut harus tidak terlepas dari dakwah sebagai suatu keharusan kaum muslimin yang memang menjadi lahan bakti bagi ulama yang sering disapa UAS itu.
“Lebih konkritnya, saksikan saja acara bertajuk Penyair Berwakaf Bersama UAS, Kamis ini, mulai sekitar pukul 20.30,” kata Pembina Yayasan Pusaka Riau (YPR) Taufik Ikram Jamil, kepada media. YPR bersama Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU), menjadi penyelenggara acara Penyair Berwakaf Bersama Umat itu.
Taufik mengaku, beberapa pekan lalu, dia dihubungi salah seorang anggota tim UAS, Hendri Anak Abdurrahman yang dikenalnya sejak lama. Menurut Hendri, UAS selalu bertanya penyair-penyair dan menyebut-nyebut mereka dalam pembicaraan santai ketika istirahat.
“Dah kita buat acara saja,” ujar Taufik kepada Hendri yang langsung memberi respon positif, tinggal menyesuaikan jadwal UAS.
Menurut Taufik, kerinduan UAS kepada penyair dapat ditebak. Pertama, UAS sebagaimana manusia pada lazimnya, memiliki rasa kepenyairan, bahkan tak jarang terlihat dalam ceramah-ceramahnya. Ketika menerima gelar adat Melayu, Datuk Seri Ulama Setia Negara dari Lembaga Adat Melayu Riau, UAS menyampaikan kata sambutan justeru dalam rangkaian syair dengan jalinan kertas panjang, sehingga memberi kesan tersendiri.
Di sisi lain, hubungan kepenyairan dengan Islam amat erat. Kepenyairan, mewarnai masyarakat pra-Islam, tetapi tetap bermakna dalam penyebaran bahkan mempertahankan Islam. “UAS akan bicara soal ini juga, insyaallah,” ujar Taufik.
Acara Penyair Berwakaf Bersama UAS, dilaksanakan dengan tatap muka dan dalam jaringan. Tatap muka dipusatkan di Gedung Idrus Tintin Pekanbaru. Sementara dalam jaringan disiarkan di saluran Ustadz Abdul Somad Official baik di FB, Instagram maupun YouTube, selain saluran FB maupun zoom YPR. Untuk tatap muka dibatasi 200 orang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Beberapa penyair akan tampil membacakan sajak. Mereka adalah Aris Abeba, Dheni Kurnia, Eko Ragil Ar-Rahman, Juliana, Samsudin Adlawi, Syaukani al-Karim, dan Taufik Ikram Jamil.***(rls/mok)
|
|
|
|