Berita Terhangat.. |
Rabu, 14 April 2021 15:40 Personel Polsek Pangkalan Kerinci Sasar Tempat Rawan Kriminalitas
Rabu, 14 April 2021 15:34 Polsek Kerumutan Ingatkan Warga Tetap Patuhi Prokes Selama Ramadhan
Rabu, 14 April 2021 15:25 Tekan Kriminalitas, Polsek Pangkalan Lesung Gencar Lakukan Patroli C3
Rabu, 14 April 2021 15:17 Polsek Kuala Kampar Beri Teguran Pelanggar Prokes
Rabu, 14 April 2021 15:08 Polsek Teluk Meranti dan TNI Gelar Operasi Yustisi Lintas Bono
Rabu, 14 April 2021 15:00 Pulau Bengkalis Sulit BBM, Pemkab Bengkalis Warning SPBU
Rabu, 14 April 2021 10:19 Awal Ramadan, Masyarakat Pulau Bengkalis Hajab Cari Bensin
Rabu, 14 April 2021 09:44 Ramadan, Pemkab Gratiskan Air Bersih ke Masjid dan Musala
Rabu, 14 April 2021 09:43 Trauma Angin Kencang, Warga Kuansing Cemas Setiap Hujan Deras
Selasa, 13 April 2021 23:23 Gedung KUA Rambah Berbasis SBSN Diresmikan, 2 KUA Lagi Menyusul Dibangun
|
|
|
Selasa, 2 Maret 2021 18:11 Tunggakan Tagihah Listrik Berbuntut Pemadaman Lampu Jalan, Ketua DPRD Pelalawan Siap Pasang Badan
Ketua DPRD Pelalawan mengaku siap pasang badan terkait tunggakan tagihan lampu jalan kepada PLN yang mencapai Rp1 miliar.
Riauterkini- PELALAWAN- Buntut dari pemadaman lampu jalan di kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan hampir satu bulan oleh pihak PLN, akhirnya DPRD Pelalawan memanggil Menager PLN Pangkalan Kerinci Selasa ( 2/3/21).
Inisiatif ketua DPRD Pelalawan Baharuddin S.H beserta sejumlah anggota DPRD Dapil I memanggil Menager PLN Pangkalan Kerinci ini, juga setelah mendapat laporan kurang proaktifnya menager PLN (Bagdhad, red) saat di mintai konfirmasi sejumlah wartawan yang bertugas di kabupaten Pelalawan.
Pertemuan yang tak direncanakan ini, membahas persolan listrik dimatikan sepihak oleh PLN, terutama berkaitan dengan Pemda Pelalawan. Misalnya, lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sudah berlangsung lama dimatikan pihak PLN, ini sangat dikeluhkan masyarakat. Alih-alih memberikan penjelasan terkait persoalan ini, justru pihak PLN bungkam seribu bahasa.
Begitu juga, masalah Perusahaan Air Minum (PAM) dimatikan sepihak oleh pihak sudah terjadi dua hari, di 12 titik di 10 Kecamatan yang ada dikabupaten Pelalawan. Meskipun baru terjadi dua hari, mematikan aliran listrik terhadap PAM justru lebih heboh. Anggota Dewan menjadi sasaran empuk para pelanggan untuk mengadu.
Dalam pertemuan ini dapat ditarik kesimpulan, upaya PLN mematikan listrik lantaran sudah menunggak baik itu PJU ataupun PAM. Menurut penjelasan Bagdhad, pihaknya tidak berdaya lantaran terikat sistem.
Untuk diketahui saat ini, tunggakan tagihan Pemda Pelalawan untuk PJU berkisar Rp1 miliar lebih, bersumber dari 40 titik PJU tersebar di kabupaten Pelalawan. Sementara untuk tagihan penyuplai arus bagi PAM sampai saat ini mencapai, Rp155 juta lebih.
Mendengar penjelasan itu Ketua DPRD Pelalawan Baharudin mengaku pihaknya, bersama kawan-kawan DPRD siap memasang badan, bagaimana PLN agar berbaik hati kembali, melakukan penyambung listrik yang terlanjur dimatikan.
Sesungguhnya, untuk tagihan ini DPRD Pelalawan kata Bahar sudah menganggarkan di APBD 2020, akan tetapi lantaran mengikuti sistem baru menjadi penghambat proses pencairan.
"Jadi begini, duit tagihan ini sudah kita anggarkan di APBD, hanya saja, terkendala proses pencairan mengacu pada sistem baru. Kami siap pasang badan, agar sore ini lampu dinyalakan," tandasnya.*( Cho)
|
|
|
|