Berita Terhangat.. |
Sabtu, 17 April 2021 21:41 Tambahan Kasus Baru Covid-19 Meledak Lagi Capai 323 Orang
Sabtu, 17 April 2021 20:06 Hari Bakti Pemasyarakatan Ke 57, Lapas Tembilahan Berikan Sembako Pada Tukang Becak dan Kaum Dhuafa
Sabtu, 17 April 2021 17:04 Strategi Ini Bapenda Bengkalis akan Capai Target PAD 2021
Sabtu, 17 April 2021 16:04 Puluhan Makam di TPU Payung Sekaki Pekanbaru Amblas
Sabtu, 17 April 2021 15:22 4 Pejabat Polres Bengkalis Dimutasi
Sabtu, 17 April 2021 14:58 Polsek Ukui Tingkatkan Patroli Daerah Rawan Karhutla
Sabtu, 17 April 2021 14:49 Polsek Bunut Giatkan Patroli C3 dan Sosialisasi Pencegahan Covid-19
Sabtu, 17 April 2021 14:29 Polsek Pangkalan Lesung Patroli Penegakan Prokes
Sabtu, 17 April 2021 14:16 Cegah Kejahatan, Polsek Pangkalan Kuras Pantau Tempat Keramaian
Sabtu, 17 April 2021 13:48 Pastikan Prokes, Polsek Bandar Sei Kijang Periksa Kendaraan
|
|
|
Selasa, 2 Maret 2021 18:11 Tunggakan Tagihah Listrik Berbuntut Pemadaman Lampu Jalan, Ketua DPRD Pelalawan Siap Pasang Badan
Ketua DPRD Pelalawan mengaku siap pasang badan terkait tunggakan tagihan lampu jalan kepada PLN yang mencapai Rp1 miliar.
Riauterkini- PELALAWAN- Buntut dari pemadaman lampu jalan di kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan hampir satu bulan oleh pihak PLN, akhirnya DPRD Pelalawan memanggil Menager PLN Pangkalan Kerinci Selasa ( 2/3/21).
Inisiatif ketua DPRD Pelalawan Baharuddin S.H beserta sejumlah anggota DPRD Dapil I memanggil Menager PLN Pangkalan Kerinci ini, juga setelah mendapat laporan kurang proaktifnya menager PLN (Bagdhad, red) saat di mintai konfirmasi sejumlah wartawan yang bertugas di kabupaten Pelalawan.
Pertemuan yang tak direncanakan ini, membahas persolan listrik dimatikan sepihak oleh PLN, terutama berkaitan dengan Pemda Pelalawan. Misalnya, lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sudah berlangsung lama dimatikan pihak PLN, ini sangat dikeluhkan masyarakat. Alih-alih memberikan penjelasan terkait persoalan ini, justru pihak PLN bungkam seribu bahasa.
Begitu juga, masalah Perusahaan Air Minum (PAM) dimatikan sepihak oleh pihak sudah terjadi dua hari, di 12 titik di 10 Kecamatan yang ada dikabupaten Pelalawan. Meskipun baru terjadi dua hari, mematikan aliran listrik terhadap PAM justru lebih heboh. Anggota Dewan menjadi sasaran empuk para pelanggan untuk mengadu.
Dalam pertemuan ini dapat ditarik kesimpulan, upaya PLN mematikan listrik lantaran sudah menunggak baik itu PJU ataupun PAM. Menurut penjelasan Bagdhad, pihaknya tidak berdaya lantaran terikat sistem.
Untuk diketahui saat ini, tunggakan tagihan Pemda Pelalawan untuk PJU berkisar Rp1 miliar lebih, bersumber dari 40 titik PJU tersebar di kabupaten Pelalawan. Sementara untuk tagihan penyuplai arus bagi PAM sampai saat ini mencapai, Rp155 juta lebih.
Mendengar penjelasan itu Ketua DPRD Pelalawan Baharudin mengaku pihaknya, bersama kawan-kawan DPRD siap memasang badan, bagaimana PLN agar berbaik hati kembali, melakukan penyambung listrik yang terlanjur dimatikan.
Sesungguhnya, untuk tagihan ini DPRD Pelalawan kata Bahar sudah menganggarkan di APBD 2020, akan tetapi lantaran mengikuti sistem baru menjadi penghambat proses pencairan.
"Jadi begini, duit tagihan ini sudah kita anggarkan di APBD, hanya saja, terkendala proses pencairan mengacu pada sistem baru. Kami siap pasang badan, agar sore ini lampu dinyalakan," tandasnya.*( Cho)
|
|
|
|