Berita Terhangat.. |
Ahad, 11 April 2021 17:49 Surati Panglima TNI dan Kapolri, KSP Minta Lindungi Petani Gondai
Ahad, 11 April 2021 16:44 Kadis LHK Riau Panen Madu Kelulut Bersama Masyarakat Kampar
Ahad, 11 April 2021 16:30 Dihadiri Menteri Sandiaga Uno, Malam ini Dispar Riau Luncurkan Aplikasi Jemari dan Kalender Pariwisata 2021
Ahad, 11 April 2021 14:51 Penegakan Prokes Polsek Kerumutan tak Kenal Hari Libur
Ahad, 11 April 2021 14:44 Polsubsektor Pelalawan Pantau Prokes Jalan Koridor PT RAPP
Ahad, 11 April 2021 14:41 Angin Kencang di Kuansing Terbangkan Atap Rumah dan Tumbangkan Pohon
Ahad, 11 April 2021 14:38 Sambut Ramadhan 1442 H, Pemkab Meranti Gelar Zikir Akbar dan Sholat Subuh Berjamaah
Ahad, 11 April 2021 14:37 Polsek Pangkalan Kuras Tingkatkan Patroli Jalan Raya
Ahad, 11 April 2021 14:28 Polsek Langgam Fokus Patroli C3 dan Prokes
Ahad, 11 April 2021 14:22 Ciptakan Pemuda Modern, Bung Ade Siap Pimpin DPD KNPI Rokan Hulu
|
|
|
Rabu, 7 April 2021 16:46 Ribuan Balita di Siak Peroleh Bantuan Stunting dari RAPP
PT RAPP dukung program pemerintah dalam penurunan stunting. Sedikitnya 2.627 balita di lima kecamatan di Kabupaten Siak menerima bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari perusahaan.
Riauterkini-SIAK – Sebanyak 2.627 balita yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Siak, yaitu kecamatan Lubuk Dalam, Koto Gasib, Sungai Mandau, Sungai Apit dan Siak mendapatkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Tak hanya itu, sebanyak 46 posyandu di Siak juga mendapatkan bantuan peralatan posyandu seperti timbangan digital, timbangan dacin dan lainnya.
Menurut Ketua Penggerak PKK Kabupaten Siak, Rasidah apresiasi atas bantuan dari RAPP yang telah membantu masyarakat, khususnya balita dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Siak. Ia mengatakan posyandu adalah salah satu unit kesehatan yang berbasis masyarakat, dikelola, diselenggarakan dari dan untuk masyarakat.
“Di posyandu ini banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan, termasuk melihat tumbuh kembang anak yang erat hubungannya dengan stunting. Kalau posyandunya aktif, kita bisa mengetahui balita yang kekurangan gizi atau gizi buruk sedini mungkin,” terangnya.
Rasidah menuturkan penanganan stunting memang membutuhkan kerjasama banyak pihak. Ia bersyukur RAPP memiliki kepedulian terhadap warga sekitar untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa ini.
Community Development (CD) Head, BR Binahidra Logiardi mengatakan RAPP berupaya bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung program penurunan stunting. PMT dan peralatan posyandu diberikan guna memperbaiki asupan gizi balita dan pelayanan kesehatan di posyandu. Selain itu, bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan terhadap kesehatan masyarakat, terutama ibu dan bayi.
“Program ini sangat memerlukan dukungan berbagai pihak, pemerintah, ibu-ibu PKK, para kader posyandu, pihak puskesmas untuk saling memberikan kontrubusi dalam mengatasi masalah stunting ini. Agar anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas dan menjadi generasi berdaya saing tinggi di masa depan,” jelas Binahidra.
Dilanjutkan Binahidra, program ini merupakan salah satu visi dari APRIL 2030 dimana perusahaan berfokus pada upaya menurunkan prevalensi tengkes (stunting) pada anak balita di Provinsi Riau.***(rls)
|
|
|
|