Riauterkini - TELUKKUANTAN - Induak-induak atau emak-emak (ibu-ibu) desa Pulau Tengah, Kecamatan Pangean, terpaksa turun tangan memperbaiki kerusakan jalan di desanya karena tak kunjung mendapat perhatian pihak Pemkab Kuansing.
Padahal kerusakan ruas jalan tersebut, sudah berlangsung cukup lama, namun tak pernah dilakukan perbaikan. Bahkan pemerintah terkesan cuek dengan kondisi jalan yang rusak parah ini.
Hingga akhirnya terpaksa induak-induak turun tangan melakukan perbaikan menggunakan peralatan seadanya agar bisa dilalui kembali oleh masyarakat. Karena ruas jalan ini merupakan akses utama masyarakat untuk membawa hasil bumi.
Tidak hanya masyarakat setempat, akses ini juga dilalui masyarakat desa Pulau Kumpai, yang merupakan desa tetangga, baik petani, pedagang, anak sekolah serta para pegawai yang keluar masuk untuk menjalankan tugas.
Aktivitas ruas jalan ini terbilang cukup tinggi dilalui kenderaan yang hilir mudik, namun kondisinya sangat memprihatinkan, jika musim penghujan jalan ini sangat becek, jika musim panas jalan tersebut menimbulkan debu hingga mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Ruas jalan ini terakhir diaspal masa pemerintahan Sukarmis, sejak saat itu tidak lagi mendapat perhatian hingga mengalami kerusakan yang cukup parah seperti kondisi sekarang.
Kerusakan jalan desa Pulau Tengah ini panjangnya lebih kurang sekitar 1 km ditambah desa Pulau Kumpai, sekitar 400 meter kondisinya juga tak jauh beda.
Tidak hanya yang berbatasan langsung dengan desa Pulau Tengah, bagian ujung desa Pulau Kumpai, juga mengalami kerusakan yang cukup parah sepanjang 1,4 km lebih kurang bahkan tak bisa dilalui kenderaan. Begitu juga di desa Koto Tinggi Pangean, juga rusak parah lebih kurang 300 meter.
Jika melihat kondisi beberapa ruas jalan di Kecamatan Pangean, tentunya kondisi ini berbanding terbalik dengan wacana Plt. Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, yang berencana mau membangun jalan jalur dua di Pangean, sebab ruas jalan ini saja tidak terurus, sehingga timbul asumsi dari masyarakat hanya mengada-ngada.
Kades Pulau Tengah, Musmuliyadi, juga mengakui kerusakan ruas jalan desanya, telah lama berlangsung, namun tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah sekedar untuk perbaikan. Malahan hanya ibu-ibu di desanya yang turun tangan melakukan perbaikan dengan peralatan seadanya.
"Kerusakanya sudah sangat lama, panjangnya ada sekitar 1 km. Hingga sekarang kondisinya tetap seperti itu. Beberapa kali pemerintahan desa telah mengajukan proposal perbaikan. Namun, belum ada realisasi. Padahal ruas jalan ini akses utama masyarakat didua desa baik yang di Pulau Tengah, maupun dari Pulau Kumpai," jelasnya.
Kades berharap agar pihak pemerintah daerah memperhatikan kondisi jalan tersebut dan segera mungkin memperbaikinya. Keinginannya pun tidak muluk-muluk untuk sementara waktu Kades minta cukup dilakukan penimbunan dan jangka panjang baru dilakukan pengaspalan.
Ketua BPD Pulau Kumpai, Hafis, juga menyampaikan hal serupa terkait kondisi jalan desanya yang mengalami kerusakan cukup parah." Yang berbatasan dengan Pulau Tengah, kerusakannya sepanjang 400 meter lebih kurang. Dan yang lebih parah arah Batang Moncak, 1,4 km sudah semak moncik (tikus) pun tak bisa lewat disitu," sindirnya.* (Jok)
Â