Riauterkini - PEKANBARU - Anggota DPR RI Syahrul Aidi Maazat dituntut memberikan pernyataan minta maaf secara terbuka terkait komentarnya secara live di media sosial facebook soal video viral cekcok mulut antara Rektor Universitas Islam Negeti (UIN) Sultan Syarif Kasim II Riau dan dosen.
Pernyataan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Riau yang menyebutkan bahwa rektor UIN Siska Riau, diludahi, dipanggil anjing dan diperlakukan sangat tidak manusiawi oleh dosennya sendiri dianggap sebuah kebohongan yang tidak berdasarkan fakta.
Karena itu jika permintaan maaf secara terbuka tidak dilakukan, maka akan ada konsekuensi hukum yang harus dihadapi Syahrul Aidi.
"Kalau kami jelas kecewa. Kok bisa ada orang (Syahrul Aidi) ngomong seperti itu. Mereka ini harus diberi pelajaran," kata Iskandar Amel, salah dosen UIN Suska Riau dalam konfrensi pers di Hotel Royal Asnop, Selasa (19/9/23).
Menurut Iskandar, partai tempat Syahrul Aidi bernaung harus memanggilnya dan meminta klarifikasi hingga teguran. Hal itu penting dilakukan agar tidak terjadi fitnah berkepanjangan hanya karena tak tahu permasalahan sebenarnya.
"Kami berterimakasih sekali kalau PKS mengundang (memanggil) kadernya satu ini agar lebih santun, terutama dalam berkomentar dalam hal seauatu yang dia sendiri tidak tahu runut masalah" ujar dosen.
Hal senada juga katakan dosen UIN Suska Riau lainnya bernama Rony Riansyah. Dirinya menyayangkan karena Syahrul Aidi tak melakukan tabayun terlebih dahulu soal kebenaran apa yang disampaikannya.
Untuk Syahrul Aidi kami minta dia meminta maaf secara terbuka. Ini berbahaya yang disampaikannya. Minta maaflah, jangan ngeleslah. Kalau dia tidak mau kita akan bawa keranah hukum.
"Anggota DPR RI pula, apa yang disampaiknnya didengar oleh orang. Tapi sayangnya apa yang disampaikannya melalui media sosial sayangnya tidak tabayun dulu," ungkap Rony.
"Kami tak mau menyebut apakah karena ini me!jelang tahun politik, lalu semua dikomentari untuk kepentingan politik. Tapi intinya harusnya kroscek dulu kebenarannya," ungkap Rony lagi.
Seperti diektahui usai video viral antara Rektor Universitas Islam Negeti (UIN) Sultan Syarif Kasim II Riau dan dosen sepekan lalu, Syahrul Aidi membuat pernyataan live face book. Video itu sudah ditonton 3.781 kali dengan. 295 komentar. Kemudian dibagikan sebanyak 198 kali.
Ada pun pernyataan Syahrul Aidi yang langsung langsung dikutip dari akun Face Book-nya, adalah sebagai berikut.
"Saya Mendapatkan di media sosial, seorang rektor di Riau, tepatnya Rektor UIN Suska Riau, diludahi, dipanggil anjing dan diperlakukan sangat tidak manusiawi. Beliau seorang rektor, harus dihormati dan dijaga wibawanya. Perlakuan itu justru datang dari okbum dosen.
Harusnya seorang dosen memperhatikan prilaku yang islami, yang baik menjadi tauladan. Saya sebagai alumni UIN Suska Riau mengutuk prilaku ini. Dosen harus segera meminta maaf. Maafnya tidak hanya kepada rektor, tetapi juga kepada publik".
Disampaikannya juga,"Karena dia melakukan itu di ruang publik. Bahkan direkam. Apapun masalahnya, tidak tepat dengan cara seperti itu yang tidak manusiawi. Ini negergi melayu yang menjujung agama, etika melayu yang sanagat menjunjung budaya sopan santun.
Kemudian dilakukan di wilayah pendidikan Islam lagi. Ini sangat tidak patut, sangat tidak pantas. Karena itu oknum dosen harus diberi pelajaran setimpal.
Saya mendukung langkah pak rektor sepatutnya yang beliau lakukan. Menjaga marwahnya, menjaga wibawanya sebagai rektor yang memang harus dihargai".***(mok)