Riauterkini - PEKANBARU - Tim Dosen Pascasarjana Program Studi Perencanaan Wilayah Pedesaan (PWD) Universitas Riau (Unri) turut melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan sadar wisata bagi warga Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru.
Diantara kegiatan lokalisasi dilaksanakan di Rumah Singgah Tuan Kadi, salah satu destinasi bersejarah Kota Pekanbaru yang terletak di tepian Sungai Siak, berdekekatan dengan jembatan Siak III Pekanbaru.
Tim Dosen Pascasarjana Program Studi PWD Unri dipimpin Dr Zulkarnain, SPi, Lc, MSi. Kemudian Dr Anuar Rasyid dan beberapa mahasiswa Pascasarjana PWD Unri diantaranya Ayat Cahyadi dan Hamdani. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan pada 17 Juni 2023.
"Kegiatan ini diharapkan berlanjut menjadi sebuah kesadaran bagi masyarakat kelurahan kampung bandar untuk berpartisipasi aktif mendukung program pemerintah Pekanbaru yang telah menetapkan kampung bandar sebagai kawasan wisata," kata Zulkarnain.
Lanjutnya, masyarakat sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat yang berpotensi untuk ikut serta dalam mengembangkan potensi desa wisata. Terdiri dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang diketuai oleh Ir H Juli Usnan, MT dan sejumlah anggota POKDARWIS serta bebrapa tokoh masyarkat lainnya.
Dalam kegiatan penyuluhan tersebut disampaikan tentang pentingnya kesadaran masyarakat ikut serta berpartisipasi dalam pengembangan kawasan kampung bandar sebagai daerah wisata.
Menyamakan persepsi dan ikut serta mendukung program pemerintah untuk memajukan kawasan Kampung Bandar, menjadikan objek wisata kawasan Kampung Bandar memiliki nilai jual yang sangat berharga baik dari sejarahnya, atraksinya, kebersihannya, keramah tamahan penduduknya.
Hal tersebut dapat dimulai dari potensi yang dimiliki suatu wilayah, sosial, budaya, adat istiadat, dan perkembangan ekonomi seperti tempat bersejarah (haritage) Masjid Raya Senapelan, pemakaman sultan dan keluarga pendiri kota Pekanbaru serta keberadaan pasar wisata, Pasar Bawah.
"Karena aspek-aspek tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam sebuah pengelolaan yang berkelanjutan, dimana aspek-aspek tersebut merupakan elemen yang terkandung dalam sebuah perencanaan pariwisata," papar Zulkarnain.
Sebelum pelaksanaan penyuluhan disebarkan kuisioner free test tentang pemahaman pentingnya pengembangan kawasan wisata. Kemudian setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian melalui penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pengembangan desa wisata, terjadinya peningkatan kesadaran.
Hal ini terlihat melalui wawancara dan kuisioner post test setelah penyuluhan bahwa terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat memiliki motivasi dan kesadaran mengeksploirasi potensi kawasan pengembangan kawasan wisata dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga tulisan ini bermanfaat untuk pengembangan kota pekanbaru sebagai destinasi Wisata Halal Provinsi Riau," ungkap Zulkarnain. ***(rls/mok)