Riauterkini-RENGAT-Bupati Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Rezita Meylani Yopi dalam pelaksanaan apel gelar pasukan dan peralatan kesiapsiagaan pos komando, dapam rangka penanggulangan Karhutla mengingatkan perusahaan perkebunan di Inhu agar melakukan antisipasi Karhutla.
"Kepada seluruh perusahaan yang bergerak disektor perkebunan agar mengantisipasi Karhutla, dengan membuat kanal dan embung serta menjaga kawasan perusahaan dan sekitarnya, dari kebakaran hutan dan lahan dengan mengaktifkan regu pemadam kebakaran," tegas Rezita Meylani Yopi Bupati Inhu dalam pelaksanaan apel gelar pasukan dan peralatan kesiapsiagaan pos komando penanggulangan Karhutla, Kamis (1/8/24) di lapangan kantor bupati Inhu.
Ditambahkanya, masyarakat juga diimbau agar tidak membuka hutan dan lahan dengan cara membakar, serta agar berpartisipasi aktif dalam melaporkan kepada pihak berwenang, apabila menemukan atau melihat kebakaran hutan dan lahan.
"Kepada seluruh masyarakat, agar tidak membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan," imbaunya.
Dengan adanya Karhutla, Kabupaten Indragiri Hulu juga telah ditetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan tahun 2024 dan telah menetapkan surat keputusan Bupati, nomor KPTS.300/VII/2024 tanggal 24 Juli 2024, tentang pembentukan Pos Komando Sub Satuan Tugas penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2024.
"Dengan telah ditetapkanya pos komando penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, diharapkan kepada seluruh tim yang tergabung agar dapat secara maksimal melakukan penaggulangan kebakaran hutan dan lahan di Inhu. Maka dari itu, pelaksanaan apel gelar pasukan ini dilaksankan sebagai langkah untuk memastikan kesiapan seluruh tim penaggulangan bencana Karhutla, baik dari sisi personil maupun peralatan dalam menjalankan tugas guna menaggulangi kebakaran hutan dan lahan di Inhu," ungkapnya.
Ditambahkanya, 14 kecamatan di Inhu masih dipandang sebagai daerah yang rawan Karhutla, dari data KPBD dalam dua tahun terakhir yang dimulai dari tahun 2022 terdata sebanyak 29 titik kebakaran dengan luasan mencapai 73,31 hektar.
"Pada tahun 2023 terjadi kenaikan yang sangat signifikan, dimana luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 578,14 hektar, dengan titik kebakaran hutan dan lahan sebanyak 87 titik. Sementara yang terbaru pada tahun 2024 ini diketahui ada 15 titik kebakaran yang terjadi di beberapa kecamatan hingga tanggal 25 Juli 2024 dengan luasan kebakaran telah mencapai 423,7 hektar," jelasnya.***(guh)