Riauterkini - TELUKKUANTAN - RU dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Pj Kades atas tragedi mobil begoyang dugaan tuduhan mesum bersama HS di halaman Mesjid Jammik Desa Koto Gunung, Jumat (11/4/2025) pekan lalu.

Pemberhentian RU ini disampaikan langsung Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dissos PMD) Erdiansyah, melalui keterangannya.

Sedangkan HS juga dinonaktifkan sebagai bidan desa dipindah tugaskan sementara waktu ke Puskesmas Kuantan Mudik, dan Kapus diminta mencari penggantinya, berdasarkan keterangan Plt Kadis Kesehatan Dr. Trian Zulhadi.

RU dan HS pun telah dipanggil Pj. Sekda Kuansing, untuk dimintai keterangannya atas kasus tersebut. Jika terbukti keduanya akan dikenakan sanksi disiplin pegawai sembari Tim merumuskan keterangan keduanya.

Sementara RU, membantah tuduhan tersebut, bahwa Jumat (11/4/2025) sore itu, dirinnya dari Telukkuantan, siap memperbaiki mesin printer milik kantor desanya.

Karena ingin Shalat Asar, ia mampir di Masjid Desa Koto Gunung Kecamatan Gunung Toar, sekitar pukul 16.30 WIB kondisi waktu itu sudah sepi.

Hingga, RU dab HS saling bertemu diparkiran di halaman masjid. Kedua memang sempat bincang-bincang dalam mobil sambil beristirahat.

Dan pada akhirnya mereka digrebek warga setempat, namun RU membantah bahwa kejadian tidak seperti yang difikiran orang banyak.

"Tidak ada kami melakukan perbuatan itu, dan tidak ada mobil bergoyang-goyang saat warga datang menghampiri kami. Silahkan tanya saksi awal yang melihat kami," bantah RU.

Waktu itu, kondisi katanya sudah tak terkendali, ia dan HS terpaksa mengikuti tuntutan warga di kantor desa. Warga yang ramai saat itu mengatakan kalau itu sudah zina, karena berduaan di dalam mobil bukan muhrim.

"Kalau kami bantah-bantah, entah apa yang akan terjadi pula. Jadi permintaan denda Rp20 juta terpaksa saat itu kami penuhi. Dan itu uang HS yang di transfer dari handphonenya," jelas RU.

Namun, ia sekali lagi mebantah bahwa peristiwa itu bertolak belakang dengan kejadian sebetulnya, sebab sudah terlanjur viral.*** (Jok)