Riauterkini - TELUKKUANTAN - Aparat Kepolisian benar-benar memperlihatkan keseriusannya dalam menindak PETI semenjak dimulainya operasi besar-besaran Kamis (31/7/2025) lalu.

Ahad (3/7/2025) kemarin sore Tim gabungan melakukan penyergapan langsung pelaku PETI hingga ke dalam semak-semak. Tiga orang berhasil diamankan dalam operasi ini.

Ketiga pelaku yang diamankan adalah Y (60), warga Desa Rantau Sialang, Kecamatan Kuantan Mudik, RA (49), warga Desa Pisang Berebus, Kecamatan Gunung Toar, dan MK (50), warga Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah.

Pelaku ini ditangkap saat beroperasi menambang menggunakan peralatan mesin dongpeng di sebuah lahan dalam semak belukar di Lingkungan Jao, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Kuantan Tengah.

Dalam operasi ini Polisi menyita barang bukti berupa satu unit mesin diesel, dua unit selang berwarna berbeda, satu unit nozzle besar, satu dulang, tiga buah karpet, serta satu unit asbuk berbahan besi.

Pelaku dijerat dengan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), yang mengatur tentang sanksi pertambangan tanpa izin.

Wakapolda Riau, Brigjen Pol A. Jossy Kusumo, SH. M.Han bakal menindak para pelaku PETI tanpa pandang bulu. Polda Riau tidak memberikan ruang bagi aktivitas tambang ilegal dalam bentuk apa pun.

"Tambang ilegal tidak hanya melanggar hukum, tapi juga merusak lingkungan, membahayakan keselamatan masyarakat, dan merugikan ekonomi daerah," tegas Brigjen Jossy.

Operasi akan terus dilakukan berkelanjutan tidak hanya bersifat insidental. Ia mengimbau seluruh elemen, untuk berperan aktif dalam memutus mata rantai PETI dari pemodal, penyedia alat, hingga penadah hasil tambang.*** (Jok)