Riauterkini-BENGKALIS- Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis memusnahkan barang bukti dari total 142 perkara yang telah berkekuatan hukum tetap, Rabu (6/8/25). Pemusnahan ini berlangsung di halaman Kantor Kejari Bengkalis, Jalan Pertanian, dan dipimpin langsung oleh Kepala Kejari Bengkalis, Nadda Lubis, serta disaksikan oleh perwakilan Pengadilan Negeri, Polri, dan sejumlah instansi terkait lainnya.

Dari total perkara tersebut, 112 di antaranya merupakan kasus narkotika, dengan barang bukti yang dimusnahkan berupa sabu seberat 714 gram, ganja 180 gram, dan 174 butir pil ekstasi. Pemusnahan dilakukan secara ketat, dengan narkotika dicampur bahan kimia menggunakan blender hingga tidak dapat digunakan kembali.

Selain narkotika, Kejari juga memusnahkan barang bukti dari perkara Orang dan Harta Benda (Oharda) sebanyak 17 perkara, perkara Keamanan Negara dan Ketertiban Umum (Kamnegtibum) serta Tindak Pidana Umum Lainnya (TPUL) sebanyak 12 perkara, dan 1 perkara kepabeanan. Barang bukti dari perkara-perkara tersebut dihancurkan secara fisik dan dibakar hingga tidak bersisa.

"Pemusnahan ini merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan negara dan ketertiban umum. Barang bukti yang disita, terutama narkotika, tidak boleh dibiarkan beredar kembali karena dapat membahayakan masyarakat," tegas Kajari Bengkalis, Nadda Lubis.

Ia menambahkan bahwa pemusnahan barang bukti adalah bentuk nyata dari ketegasan penegak hukum terhadap pelaku kejahatan.

“Ini adalah pesan jelas kepada para pelaku kejahatan, bahwa negara tidak akan mentoleransi tindakan kriminal. Kami akan bertindak tegas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujar Nadda.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemusnahan ini bukan hanya prosedur rutin, tetapi juga bagian dari komitmen Kejaksaan untuk menjaga kedaulatan hukum dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Pemusnahan barang bukti adalah bentuk perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman kejahatan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama demi tegaknya keadilan dan terciptanya ketenteraman,” pungkasnya.***(dik)