Riauterkini - PEKANBARU - Pahmijan kembali dipercaya memimpin Satuan Tugas Pengentasan Anak Putus Sekolah (Satgas Pantas) Provinsi Riau. Pelantikan kepengurusan untuk periode 2025-2030 ini digelar di Balai Serindit Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (6/8/25) malam.
Pelantikan Satgas Pantas dimpimpin Gubdrnur Riau (Gubri) Abdul Wahid diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Arden Simeru. Komitmen Satgas Pantas dalam upaya pengentasan anak-anak dari putus sekolah diharapkan dapat membantu pemerintah memperbaiki kualitas dunia pendidikan khususnya di Riau dapat terwujud.
Dalam keterangannya kepada media, Pahmijan mengungkapkan bahwa berdasarkan data Kemendikbud tahun 2021, terdapat 53.682 anak di Provinsi Riau yang tidak bersekolah. Angka ini menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi.
"Ada beberapa program utama yang akan kami jalankan. Pertama, Program Pendidikan Anak Tanah Melayu yang diawali dengan pendataan anak-anak yang tidak sekolah,” ungkap Pahmijan, yang pernah menjabat di sejumlah posisi strategis di lingkungan Disdik Riau.
Ia juga menyebutkan bahwa tiga kabupaten dengan angka tertinggi anak putus sekolah adalah Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kepulauan Meranti. Ketiganya akan menjadi fokus prioritas Satgas Pantas dalam waktu dekat.
"Kami juga akan melakukan observasi dan survei lapangan tahunan, memastikan efektivitas penyaluran kembali anak-anak ke bangku sekolah. Tantangannya tentu ada, terutama pada aspek pendanaan. Untuk itu, transformasi digital juga akan didorong agar anak-anak Riau bebas dari putus sekolah,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutan Gubernur yang dibacakan Sekdisdik Riau, Arden Simeru menegaskan pentingnya peran Satgas Pantas sebagai langkah strategis Pemerintah Provinsi Riau untuk mengatasi tingginya angka anak yang tidak atau belum mengenyam pendidikan.
"Satgas ini adalah bentuk komitmen dan solusi konkret dari pemerintah terhadap anak-anak kita yang belum memiliki akses pendidikan layak,” tegas Arden.
Ia juga menyebutkan bahwa Disdik Riau telah menyiapkan lebih dari 3.000 kuota melalui program afirmasi BOSDA sebagai bagian dari upaya konkret mengurangi angka anak putus sekolah.
"Jangan sampai ada anak Riau yang tidak sekolah. Satgas ini menjadi solusi cepat untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antara Disdik dan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Satgas Pantas pertama kali dibentuk berdasarkan SK Gubernur Riau Nomor: Kpts.1160/VII/2022 tertanggal 22 Juli 2022. Satgas ini berperan mengidentifikasi akar permasalahan anak tidak sekolah, melakukan pendataan dan verifikasi, serta merumuskan solusi berbasis data.
Personel Satgas Pantas terdiri dari unsur pemerintahan, akademisi, tokoh masyarakat, dan praktisi pendidikan di Riau, yang diharapkan mampu menjangkau langsung permasalahan hingga ke lapisan paling bawah.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut, Sekdis Pendidikan Riau Arden Simeru, para Kepala Bidang Disdik Riau, unsur Forkopimda, pembina Satgas Pantas, akademisi, dan tamu undangan lainnya. ***((mok)