Riauterkini-PELALAWAN – Upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus digencarkan. Kamis (7/8/2025) kemarin, Polsek Ukui bersama tim gabungan TNI, TNTN, MPA, dan masyarakat bergerak menuju Desa Air Hitam, tepatnya di RT 015/RW 005 Dusun Take Jaya.

Lokasi ini terpantau sebagai titik hotspot (HS) dari aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK) pada malam sebelumnya.

Titik yang ditemukan berada di lahan gambut seluas lebih kurang 2 hektare. Saat tim tiba, api sudah padam, namun masih terlihat asap tipis keluar dari tumpukan tunggul kayu kering. Kondisi ini sangat rawan jika dibiarkan, apalagi cuaca sedang panas terik dan angin berhembus cukup kencang.

Kapolsek Ukui AKP Rudi Hardiyono, SH menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari verifikasi HS yang terpantau DLK sekaligus pemadaman lanjutan. “Walaupun api terlihat sudah padam, kita tetap lakukan penyisiran dan pendinginan, supaya bara yang tersisa benar-benar mati total,” ujarnya.

Kegiatan ini melibatkan kekuatan personel cukup besar, yakni 1 personel Polri, 20 personel TNI Satgas PKH, 8 personel TNTN, 10 anggota MPA, dan 10 warga setempat.

Dukungan peralatan juga maksimal, mulai dari 40 unit sepeda motor, mesin pompa air milik MPA dan TNTN, hingga gulungan selang untuk menjangkau titik-titik sulit di lahan gambut.

Kendala utama di lapangan adalah cuaca yang sangat panas dan minimnya sumber air akibat musim kemarau. Meski begitu, semangat tim tetap tinggi. Dengan kerja sama yang solid, lokasi titik api berhasil dipastikan aman, walau pendinginan tetap dilakukan untuk mengantisipasi api muncul kembali.

Kapolsek Ukui juga mengingatkan warga agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apapun. “Sekali api menyala di gambut, memadamkannya sangat sulit. Dampaknya bisa merugikan kesehatan, lingkungan, dan perekonomian kita sendiri,” tegasnya.

Dengan sinergi semua pihak, kejadian ini menjadi bukti bahwa deteksi dini lewat teknologi dan aksi cepat di lapangan adalah kunci mencegah Karhutla. Wilayah Ukui tetap berkomitmen menjaga lingkungan, agar udara tetap bersih dan hutan tetap lestari.***(ang)