Riauterkini - PEKANBARU - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, mengharapkan para lulusan sarjana terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Para wisudawan disebut turut berkontribusi atas kemajuan Riau di nasa mendatang.
Hal ini dikatakan Erisman saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Yayasan Ar-Rahman Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharma Putra pada Wisuda XIII Program Studi S1 Manajemen, di Hotel Pangeran, Sabtu (27/9/25).
"Manfaatkan keilmuan yang sudara miliki. Para wisudawan harus bisa memiliki nilai tambah, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi masyarakat luas," kata Erisman.
Disampaikan juga, bahwa para wisudawan adalah kelompok masyarakat yang beruntung. Tidak semua masyarakat bisa mengenyam pendidikan tinggi ini. Pasalnya mayoritas rakyat Indonesia saat ini baru bisa sampai ke jenjang tingkat SMP dan SMA.
"Baru sekitar 30 persen yang bisa menamatkan pendidikan sarjana. Karena itu, hari ini para wisudawan adalah orang-orang beruntung,” ungkap Erisman.
Lebih lanjut, mantan Kadispora Riau ini mengulas prihal visi misi Pemerintah Provinsi di bawah pimpinan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid yang sangat memberi perhatian tentang pendidikan.
Yakni dengan pogram Satu Rumah Satu Sarjana. Hal ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Karena itu melalui kegiatan Wisuda XIII Program Studi S1 Manajemen STIE Dharma Putra hari ini sangat diapresiasi.
“Pak Gubernur sangat mengapresiasi kegiatan wisuda ini. Karena sejalan dengan target Pemprov untuk mendorong lahirnya satu sarjana di setiap rumah tangga,” papar Erisman.
Ada pun bicara peluang kerja, Erisman menekankan bahwa pengangguran bisa ditekan asalkan lulusan tidak gengsi dalam mencari pekerjaan. Lebih baik lagi para lulusan bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja.
“Jangan gengsi. Apa pun pekerjaan yang halal, lakukan demi mengaplikasikan ilmu dan mandiri secara ekonomi. Yang penting jangan jadi beban masyarakat,” tegasnya.
Sementara Ketua STIE Dharma Putra, Dr Fahmi Umar, memaparkan bahwa sebanyak 77 mahasiswa yang diwisuda hari ini semuanya berasal dari program S1 Manajemen. Diharapkan para mahsiswa yang hari ini resmi tercatat sebagai almuni agar senantiasa menjaga nama baik almamater. Kemudian, agar dapat mengimplemintasi keilmuanya di tengah masyarakat.
Karena sejatinya, wisuda bukanlah akhir dari perjalanan studi. Justru sebaliknya, jadi awal pengimplementasian ilmu yang didapat dari kampus ke masyarakat.
“Selamat kepada seluruh wisudawan. Gelar sarjana yang hari ini sudah didapatkan bukti kerja keras dan doa orang tua,” paparnya.
Lebih lanjut, dutegas Fahmi bahwa komitmen kampus dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagian dosen sudah menyelesaikan S3, sebagian lainnya sedang menempuh program doktoral.
“Mahasiswa akan dididik oleh tenaga profesional, sehingga lahir SDM yang berkualitas. Kampus ini menjadi rumah ilmu yang berakhlak mulia dan berdaya saing untuk bangsa dan negara,” jelasnya.
“Apa yang diberikan kampus belum sempurna dari berbagai aspek, termasuk perilaku dosen dan civitas akademik yang mungkin kurang berkenan. Untuk itu saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tambahnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah XVII, Prof. Nofrialdi, mengingatkan agar generasi saat ini tidak terjebak dalam kemalasan meski sudah didukung fasilitas pendidikan yang lebih baik.
“Sejarah mengajarkan bahwa pendidikan membentuk orang kuat. Jangan sampai kondisi sekarang melahirkan generasi yang malas. Saya mendorong agar kita semua kreatif dan mandiri,” tegasnya.
Pemuncak wisuda, Nurul Azizah Rahman, SM, menyampaikan rasa syukur atas pengalaman yang diperoleh selama kuliah.
“Banyak hal yang saya dapatkan di sini. Ilmu yang diberikan tidak hanya teori, tapi juga relevan dengan tantangan di lapangan. Hubungan hangat antara dosen dan mahasiswa serta solidaritas sesama mahasiswa membuat kami siap menghadapi dunia kerja,” ungkapnya.***(mok)