Riauterkini-PEKANBARU-Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) melaunching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2026-2027 sekaligus meluncurkan Map Umri Roblox, Jumat (07/11/25). Prosesi launching dua kegiatan itupun dihadiri pula oleh mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja masa pemerintahan Presiden Joko Widodo di tahun 2014 tersebut hadir di tengah-tengah ribuan mahasiswa/i Umri untuk menyampaikan dialog kebangsaan. Ketika menginjakkan kakinya di Kota Bertuah, Anies pun langsung teringat kenangannya dahulu saat pertama kali datang ke Bumi Lancang Kuning tahun 2010 atau tepatnya 15 tahun silam. Kala itu, Anies menceritakan datang ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis untuk mengirim Program Indonesia Mengajar.
Di Rupat itulah, Anies juga merasakan banyaknya keterbatasan, mulai dari akses lokasi yang sulit ditempuh, sinyal alat komunikasi yang tidak ada sama sekali hingga fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang sangat minim disetiap kampung/desa. Namun kondisi itu sama sekali tak membuat semangat Anies pudar. Ditemani salah seorang pengajar lulusan Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Ekonomi bernama Roy, mereka pun kemudian bertemu seorang anak yang cerdas.
"Waktu itu, Roy ini bertemu anak cerdas di Rupat, namun kecerdasannya tak diakui oleh orang tuanya dan menganggapnya anak bodoh. Tapi begitu si anak ini ikut lomba-lomba pendidikan, selalu menang. Bahkan sampai ke tingkat nasional tembus 30 besar dari ribuan peserta yang ikut. Pelajaran pentingnya, lokasi lahir boleh dimana saja. Tapi lokasi mimpi harus dikejar kemana saja. Kita ini potensinya sangat besar. Sama halnya dengan Umri, ketika Umri ingin menjadi universitas kelas dunia, tentu itu bukan hal yang mustahil. Saya setuju sekali. Apalagi jika Umri bisa menunjukkan potensinya kepada negara-negara lain," ujarnya panjang lebar.
Disela kesempatannya, Anies tak lupa pula berpesan untuk mahasiswa/i baru di Umri bahwa masa perkuliahan tidaklah sama dengan masa sekolah. Menurutnya, para mahasiswa akan menemui fase berbeda setelah selesai menamatkan bangku kuliah. Artinya, akan terjun memasuki dunia kerja yang penuh persaingan.
"Gunakanlah masa kuliah untuk pengembangan diri, sehingga selesai kuliah anda semua bisa bermanfaat. Jadilah mahasiswa yang sibuk, sibuk apapun tentang kegiatan kemahasiswaan. Jangan jadi mahasiswa yang waktunya longgar. Kalau waktu banyak longgar berarti menuju pintu permasalahan. Kalau sibuk maka bisa menuju pintu keberhasilan," pesannya.
Dia menilai, untuk menjadi mahasiswa yang sibuk, hal itu juga harus dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, kemampuan berorganisasi dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Dengan menjadi mahasiswa yang sibuk tersebut, kata Anies lagi, suatu saat mahasiswa yang bersangkutan pasti bisa memiliki kompetensi yang memenangkan zaman.
"Ibarat mendaki gunung, mahasiswa yang sibuk pasti mahasiswa yang sedang mendaki, pasti lelah. Tapi mahasiswa yang waktunya longgar itu mahasiswa yang jalannya menurun atau mendatar. Jadi jangan hanya aktif di dalam kelas, tapi juga jadilah mahasiswa yang aktif di luar kelas," tuturnya.
Di lokasi yang sama, Rektor Umri, Dr Saidul Amin mengatakan, seiring berjalannya waktu, Umri pun sudah berumur 17 tahun, sudah memiliki total 14 ribu mahasiswa. Lalu memiliki 9 fakultas dan 33 prodi dan juga memiliki 2 prodi di pascasarjana. Berada di jantung Pulau Sumatera, tentunya sangat dekat dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Kondisi itu membuat Saidul termotivasi bahwa Umri mau tidak mau harus memiliki standar internasional untuk bersaing dengan perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara.
"Mengubah mainset itu tentu tidaklah mudah. Tapi kita harus optimis agar bagaimana kedepan menciptakan Umri yang baru. Kita tidak mau selangkah ke belakang karena kita harus terus gas untuk maju ke depan," tegasnya.
Sementara itu, selain launching dua kegiatan, di waktu yang bersamaan, Umri juga memberikan reward kepada sekolah-sekolah yang menjadi sekolah asal pendaftar terbanyak siswanya masuk ke Umri. Ada 9 sekolah yang menerima reward tersebut, yaitu SMKN 2 Pekanbaru, SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, SMK Farmasi Ikasi Pekanbaru, SMAN 12 Pekanbaru, SMK Muhammadiyah 3 Pekanbaru, SMAN 5 Pekanbaru, SMAN 4 Pekanbaru, SMK Keuangan Pekanbaru dan SMAN 1 Pekanbaru.
Disamping itu, ada juga pemberian reward untuk program studi yang berhasil mencapai target PMB TA 2025/2026. Ada 13 prodi yang menerima reward itu yakni Teknik Mesin, Teknik Industri, Keperawatan, Farmasi, Kebidanan, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Bisnis Digital, Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Hukum dan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.***(gas)