Riauterkini-SIAK - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) Kabupaten Siak pada periode 2022-2027, akan menargetkan pengumpulan zakat sebanyak Rp40,6 miliar, target itu tanpa bisa diraih jika tanpa kerja tim.
Ketua Baznas Siak H Samparis bin Tatan bertekad, pada periode kepemimpinannya akan meningkatkan jumlah pengumpulan zakat di Kabupaten Siak. Bercermin dari kepemimpinan sebelumnya yang sanggup meningkatkan zakat hingga 100 persen.
"Kalau sebelumnya dari Rp10 miliar naik Rp20,6 miliar atau naik 100 persen, kewajiban kita sekarang lima tahun paling tidak kita mampu mengumpulkan Rp40,6 miliar, kalau tak mampu mengumpulkan kita termasuk orang yang merugi," kata Samparis, beberapa hari lalu.
Ia mengaku, amanah yang diterimanya sangat berat, untuk itu ia meminta semua dukungan agar program dan target pada Baznas Siak ke depan tercapai sepenuhnya.
"Dalam Baznas kita tak butuh superman, yang kita butuh super-tim. Amanah ini berat, namun kalau kita saling bersinergi Insya Allah semua bisa kita capai," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Siak Alfedri menyebutkan, pengumpulan zakat sudah baik saat ini, kedepan bisa ditingkatkan lagi sehingga harapan ketua yang baru zakat meningkat bisa terwujud.
"Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan dalam pengelolaan zakat. Pertama menyadarkan umat bagaimana mau membayar zakat dan kedua pemberdayaan umat, ini lebih ditekankan dari segi pendistribusian, pemberdayaan dan pembinaan," ujar Bupati Alfedri.
Bupati Alfedri menyatakan kedepan program BAZNAS harus sinergi dengan program pemerintah daerah, sehingga lembaga ini bisa menyejahterakan umat.
â€Sehingga program yang baik, seperti Siak Peduli, Siak Religius, Siak Sejahtera dan Siak Sehat kedepan bisa ditingkatkan, termasuk beasiswa unggulan bagi warga miskin. Dengan memantapkan pendidikan mereka, dan ini sangat dirasakan manfaatnya. Mereka mendapatkan kesempatan bisa bekerja baik di luar maupun dalam daerah,†terangnya.
Melalui pemberdayaan pendayagunaan zakat ini, kata Alfedri tak lain bagaimana mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Siak dan membantu Pemkab dalam menaikkan angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Siak yang saat ini Siak di urutan ketiga di kabupaten di provinsi Riau.
Ia juga menyebutkan bagaimana pengurus BAZNAS yang baru dapat melihat potensi zakat di Kabupaten Siak sangat besar dari Zakat perkebunan dan zakat maal.
â€Satu keniscayaan apa yang dikatakan ketua baru, 5 tahun dana zakat tembus Rp40,6 miliar Kabupaten Siak terdapat 342 ribu hektar lahan sawit setengahnya perkebunan milik masyarakat, ini merupakan potensi zakat, apa lagi harga sawit sekarang naik,†tandasnya.
"Apa yang sudah ditargetkan semoga bisa tercapai, dulu Rp10 miliar dalam lima tahun naik jadi Rp20 miliar dan itu terbesar di Riau. Dalam kajiannya, potensi zakat di Siak itu bisa Rp36 miliar, tapi itu perhitungan potensi yang lama, sekarang jauh dari itu potensinya, kalau bisa digarap dengan baik akan luar biasa apalagi banyak petani sawit di luar perusahaan. Kemudian dengan cara menyadarkan umat dan pemberdayaan dalam sisi pendistribusian juga perlu dilakukan agar hasilnya maksimal," kata Alfedri.***(inf/gus)