Riauterkini-PEKANBARU-Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) terus melakukan pembangunan sarana dan prasarana demi menunjang aktifitas perkuliahan dan belajar mengajar di kampus tersebut. Meski sudah memiliki Gedung Tajdid Center, Gedung Rusunawa, Fakultas Kedokteran, Ekoriparian dan Gerbang Peradaban, namun Umri masih merencanakan pembangunan sejumlah fasilitas lain yang dirasa perlu untuk kebutuhan pendidikan mahasiswa dan tenaga kependidikan yang ada.
Menurut Rektor Umri, Dr Saidul Amin, fasilitas-fasilitas itu yakni Gedung Mahmud Marzuki Tower (MMT) yang pembangunannya masih menunggu izin dari pemerintah setempat, kemudian pembangunan gedung laboratorium serta taman mangrove. Hal itu disampaikan langsung oleh Saidul disela Soft Opening Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2025/2026, Jumat (01/11/24).
"Kita sudah membebaskan lahan di belakang Umri seluas 1 hektar. Sampai hari ini kita juga sedang melakukan negosiasi pembelian lahan 3,5 hektar untuk pembangunan laboratorium. Selain itu kita juga bekerjasama dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membuat taman mangrove seluas setengah hektar," ujar Saidul.
Soft opening PMB 2025/2026 tersebut, dihadiri pula oleh Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal, Ketua PWM Riau, Dr Hendri Sayuti, Ketua BPH Umri, Prof Dr M Nazir, para Wakil Rektor dan dosen serta sejumlah Profesor yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dari Negeri Jiran, Malaysia.
Pada kesempatan itu, Saidul menjelaskan Umri saat ini akan membangun Gedung Mahmud Marzuki Tower (MMT). Nama Mahmud Marzuki sendiri diambil dari tokoh panglima gerilya di Kabupaten Kampar yang juga berjasa pada zaman penjajahan Belanda dulu. Pejuang dari Kampar tersebut juga menjadi orang di Riau yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih usai Proklamasi Kemerdekaan 1945. Menurut Saidul, pembangunan gedung MMT itu masih terkendala izin dari pemerintah setempat.
"Peletakan batu pertama gedung MMT sudah dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Khaedar Naser beberapa waktu lalu. Hanya izinnya saja yang belum. Satu harapan kita kepada Pj Wako, kita sangat menginginkan tangan dingin beliau, agar izin (melakukan pembangunan MMT) dapat kita miliki sehingga pembangunannya dapat kita laksanakan secepat mungkin," tuturnya.
Menanggapi harapan Rektor tersebut, Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa menyebutkan Pemko Pekanbaru masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan Gedung MMT tersebut. Bahkan dirinya menyampaikan akan mengupayakan secepat mungkin mengenai permohonan IMB yang disampaikan oleh Rektor Umri.
Selain soft opening PMB tahun 2025/2026, Umri juga menggelar Pengajian Bulanan dengan menghadirkan penceramah, Dr Lukman Jamaluddin dari Majelis Tarjih dan Tajdid PW Muhammadiyah Riau. Pengajian ini merupakan agenda rutin yang bertujuan untuk memperkuat silaturrahmi dan meningkatkan spiritualitas serta penanaman nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan dikalangan civitas akademika Umri.
Pada momen tersebut, Umri turut melakukan pelepasan rombongan Jamaah Umroh. Reward berupa paket Umroh ini diberikan berdasarkan beberapa kategori yaitu, dosen Umri yang diterima oleh Ir Dienur MT, tenaga kependidikan Umri diberikan kepada Zulnilawati SE. Selanjutnya security/petugas keamanan Umri diterima oleh Zulhasani, serta Media Center Umri yang diberikan kepada Nikmat Risa SSos.***(gas)