Logo RTC
Logo AMSI
Logo HUT RTC Ke 20
 
Tekan Tingkat Kematian Ibu, Kemenkes RI Bersama Inggris dan UNFPA Luncurkan Program March



Riauterkini-JAKARTA Pemerintah Inggris dan UNFPA (United Nation Fund for Population Activities atau United Nation Population Fund, red) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan serta para pemangku kepentingan kebidanan, meluncurkan proyek Midwifery Capacity Advancement for Equitable Sexual and Reproductive Health and Reproductive Rights (MARCH) pada 10 Maret 2025 di Jakarta.

Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan bidan sebagai agen utama dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.

Investasi dalam peningkatan kompetensi bidan sangat penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta memperkuat layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta Hak Reproduksi.

Peluncuran proyek MARCH bertepatan dengan Program Pelatihan Pengembangan Fakultas, yang mempertemukan 48 dosen kebidanan dari berbagai institusi pendidikan kebidanan terpilih, termasuk politeknik kesehatan, universitas, dan sekolah swasta.

Pelatihan ini membekali para dosen dengan keterampilan untuk mengajarkan kurikulum berbasis kompetensi berstandar internasional, guna mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan terampil dalam memberikan layanan berkualitas tinggi berbasis bukti.

Kementerian Kesehatan dan UNFPA akan memperluas pelatihan ini ke 37 politeknik kesehatan yang memiliki program studi kebidanan di bawah Kementerian Kesehatan.

Setiap satu jam, satu perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan, atau pascapersalinan. Angka kematian ibu di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, dengan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 189 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Sensus Penduduk Long Form, 2020). Akses layanan kesehatan maternal yang berkualitas menjadi kunci untuk mengakhiri kematian ibu yang dapat dicegah.

Bidan merupakan tulang punggung sistem kesehatan ibu yang menyediakan layanan kesehatan kepada ibu hamil dan bayi baru lahir serta memastikan proses persalinan yang aman, terutama bagi keluarga di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Saat ini, terdapat lebih dari 351.673 bidan terdaftar di seluruh Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2024), yang melayani 74% pemeriksaan antenatal (ANC), 61% proses persalinan, dan lebih dari 50% layanan keluarga berencana.

Bidan dan perawat merupakan kelompok tenaga kesehatan terbesar kedua di Indonesia. Selain itu, bidan juga berkontribusi dalam berbagai layanan kesehatan lainnya, termasuk kesehatan anak, keluarga berencana, dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk memperkuat kerangka regulasi, proyek MARCH juga akan mendukung pengembangan kerangka Pengembangan Profesi Berkelanjutan (Continuing Professional Development (CPD) dan program pelatihan bagi bidan yang sudah bekerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bidan serta kesejahteraan mereka, sehingga mereka lebih siap dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang terus berkembang di seluruh Indonesia.

Mitra Kadarsih, anggota Indonesian College of Midwifery (ICoM), mengatakan, “Melalui pelatihan ini, kami merefleksikan dan mengidentifikasi beberapa kesenjangan, di mana kami mencari solusi bersama, seperti rasio antara mahasiswa dan dosen, standarisasi calon mahasiswa, serta kesempatan pengembangan kapasitas bagi dosen. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ini karena kami membutuhkan kerja tim. Selama pelatihan, kami selalu bekerja dalam tim. Metode pelatihannya sangat fleksibel, sehingga memungkinkan kami untuk mengadaptasinya ke dalam konteks Indonesia. Kami berharap ini dapat membantu kami menjadi lebih percaya diri dan mampu meneruskan serta menjaga kualitas pendidikan kebidanan. Kami akan terus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan di Indonesia agar dapat mencapai impian untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak di Indonesia.”

Sementara Yuli Farianti, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan mengatakan, “Bidan adalah tenaga kesehatan utama yang menjadi ujung tombak dalam layanan kesehatan ibu. Ada ratusan ribu bidan terdaftar di Indonesia, tetapi angka kematian ibu masih tinggi. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat kapasitas bidan. Kita harus memastikan keberlanjutan pengembangan kapasitas mereka dari tahun ke tahun. Kita juga harus menyesuaikan kurikulum kita dengan standar internasional. Saya mengapresiasi dukungan UNFPA, dan saya berharap proyek MARCH ini akan membawa manfaat bagi kita semua. Saya juga berharap bahwa di luar proyek ini, kita akan terus bekerja untuk mencapai tujuan mengurangi angka penyakit dan kematian ibu dan bayi.”

Wakil Duta Besar Inggris Matthew Downing, mengatakan, “Inggris memiliki komitmen jangka panjang dalam memperjuangkan Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta Hak Reproduksi (SRH & RR), memastikan bahwa setiap individu dapat menjalankan hak fundamental tersebut dalam semua aspek kehidupan. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan UNFPA dan Pemerintah Indonesia melalui proyek MARCH, di mana kami bekerja sama dalam memperkuat kapasitas bidan – salah satu garda terdepan layanan kesehatan. Membangun kerangka regulasi yang kuat, pengembangan profesional yang berkelanjutan serta pendidikan berkualitas, adalah elemen penting untuk menghasilkan tenaga kebidanan yang memberikan layanan berbasis bukti sesuai standar internasional, sehingga dapat meningkatkan kondisi kesehatan perempuan dan masyarakat. Dalam rangka perayaan Hari Perempuan Internasional, Pemerintah Inggris tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia dalam memberdayakan perempuan dari berbagai lapisan masyarakat serta memastikan mereka mendapatkan perlakuan yang setara, termasuk dalam hak kesehatan reproduksi mereka.”

Sementara Hassan Mohtashami, Perwakilan UNFPA Indonesia, mengatakan, “Kehamilan adalah momen paling membahagiakan dalam hidup seorang perempuan dan keluarganya. Kematian seorang ibu akibat kehamilan adalah sebuah tragedi. Satu kematian saja sudah terlalu banyak. Perempuan tidak seharusnya kehilangan nyawa saat melahirkan kehidupan. Itulah alasan mengapa kita harus menangani masalah kematian ibu. Ada tiga intervensi utama untuk menurunkan angka kematian ibu: keluarga berencana, tenaga kesehatan terlatih dalam persalinan, dan layanan kegawatdaruratan obstetri. Kita membutuhkan bidan yang kompeten, percaya diri, dan berkualitas untuk membantu persalinan. Kami di sini untuk mendukung, dan kami berterima kasih kepada mitra kami. Proyek MARCH ini didanai oleh Pemerintah Inggris untuk meningkatkan pengembangan profesi berkelanjutan dan regulasi kebidanan. Semoga kita dapat segera mengakhiri kematian ibu yang dapat dicegah.” tutupnya.***(Rls)

 
BERITA SEBELUMNYA :
Advertorial
Selasa, 01 April 2025

Dokter Yeni Dwi Putri Anton Dilantik Menjadi Ketua TP PKK Rohul

Dokter Yeni Dwi Putri Anton Dilantik Menjadi Ketua TP PKK Rohul.

Galeri
Selasa, 01 April 2025

Galeri Foto Malam Takbir dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah Pemkab Rokan Hulu

Rangkaian kegiatan Malam Takbir dan Hari Raya Idul Fitri 1446 HijriahPemjab Rohul. Berikut ini galeri fotonya.

Advertorial
Selasa, 25 Maret 2025

Dokter Yeni Dwi Putri Anton Resmi Dilantik sebagai Ketua Dekranasda Rohul 2025-2030

Dokter Yeni Dwi Putri Anton resmi dilantik sebagai Ketua Dekranasda Rohul 2025-2030.

Advertorial
Jumat, 21 Maret 2025

Advertorial,
Gubri Abdul Wahid Kunker di Kawasan Industri Desa Buruk Bakul Bengkalis

Gubri Abdul Wahid Kunker di Kawasan Industri Desa Buruk Bakul Bengkalis.

Galeri
Rabu, 26 Maret 2025

Galeri Foto Rangkain Safari Ramadhan 1446 Hijriah Pemkab Rohul

Pemkab Rokan Hulu menggelar rangkaian Safari Ramdhan 1446 Hijriyah. Berikut ini galeri fotonya.

Advertorial
Jumat, 21 Maret 2025

Advertorial,
Gubri Abdul Wahid Dukung Penuh Pengembangan Kawasan Industri Bukit Batu

Gubri optimis pengembangan kawasan industri Bukit Batu. Wahid juga ubah nama jawasan industri ini yang sebelumnya bernama Buruk Bakul.

Berita Lainnya

Kamis, 17 April 2025

Lapas Bengkalis Antisipasi Dugem Ala Napi dengan Razia dan Perusak Sinyal HP


Kamis, 17 April 2025

Merangkai Silaturahmi, IKA Inhu Gelar Halal Bihalal Bersama Pemkab Inhu di Pekanbaru


Kamis, 17 April 2025

Masuk Lobang Bekas Sumur, Bocah 4 Tahun di Kuansing Meninggal


Kamis, 17 April 2025

Deklarasi, KSMI Riau Targetkan Pengembangan Infrastruktur dan Pembinaan Atlet


Kamis, 17 April 2025

Gali Potensi PAD Untuk Daerah Komisi II Studi Banding ke Bapenda Kota Padang


Kamis, 17 April 2025

Tapi tak Ditindak, Disbunak Temukan Empat Ekskavator PETI di Kebun Pemkab Kuansing


Kamis, 17 April 2025

Bupati Kasmarni Terima Audiensi Kalapas Bengkalis, Perkuat Sinergi Pemkab dan Lapas


Kamis, 17 April 2025

Penanggulangan Karhutla, Riau Dapat Bantuan Empat Heli dan Pesawat Water Bombing


Kamis, 17 April 2025

Dinonaktifkan sebagai Pj Kades, RU Bantah Mesum dengan Bidan Desa dalam Mobil


Kamis, 17 April 2025

Dorongan Agung Nugroho dan Kapolda Riau Hidupkan Kembali Rumah Singgah Tuan Kadi


Kamis, 17 April 2025

Jelang Musda Golkar, Bisik Tetangga Ada Penyusup di Colkar?


Rabu, 16 April 2025

Bupati Bengkalis Sambut Kapolda Riau


Rabu, 16 April 2025

Kapolda Riau Resmikan Lapangan Tembak dan Tanam Pohon Bersama Forkopimda di Bengkalis


Rabu, 16 April 2025

Syafri Kholis Terpilih Suara Terbanyak Pemilihan PAW Penghulu Kampung Rempak


Rabu, 16 April 2025

Polisi Tetapkan Mantan Direktur RSD Madani Pekanbaru Jadi Tersangka


Rabu, 16 April 2025

Napi Dugem dalam Sel, Kepala dan Kepala Pengamanan Rutan Sialang Bungkuk Kota Pekanbaru Dicopot


Rabu, 16 April 2025

Panitia Pacu Jalur Rayon 3 Terbentuk, Syakarni Kembali Dipecaya sebagai Ketua Pelaksana


Rabu, 16 April 2025

Pemprov Riau Siap Gandeng Investor Asing untuk Percepat Pembangunan Riau


Rabu, 16 April 2025

Pangkoopsudnas Kunjungi Lanud Rsn, Jelang Kedatagan Pesawat Tempur Rafale


Rabu, 16 April 2025

Koramil 07 Kuantan Hilir Bagikan Makan Bergizi Gratis Untuk SD 003 Pulau Tengah