Logo RTC
Logo AMSI
Logo HUT RTC Ke 22
 
 
 
Tekan Tingkat Kematian Ibu, Kemenkes RI Bersama Inggris dan UNFPA Luncurkan Program March



Riauterkini-JAKARTA Pemerintah Inggris dan UNFPA (United Nation Fund for Population Activities atau United Nation Population Fund, red) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan serta para pemangku kepentingan kebidanan, meluncurkan proyek Midwifery Capacity Advancement for Equitable Sexual and Reproductive Health and Reproductive Rights (MARCH) pada 10 Maret 2025 di Jakarta.

Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan bidan sebagai agen utama dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.

Investasi dalam peningkatan kompetensi bidan sangat penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta memperkuat layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta Hak Reproduksi.

Peluncuran proyek MARCH bertepatan dengan Program Pelatihan Pengembangan Fakultas, yang mempertemukan 48 dosen kebidanan dari berbagai institusi pendidikan kebidanan terpilih, termasuk politeknik kesehatan, universitas, dan sekolah swasta.

Pelatihan ini membekali para dosen dengan keterampilan untuk mengajarkan kurikulum berbasis kompetensi berstandar internasional, guna mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan terampil dalam memberikan layanan berkualitas tinggi berbasis bukti.

Kementerian Kesehatan dan UNFPA akan memperluas pelatihan ini ke 37 politeknik kesehatan yang memiliki program studi kebidanan di bawah Kementerian Kesehatan.

Setiap satu jam, satu perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan, atau pascapersalinan. Angka kematian ibu di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, dengan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 189 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Sensus Penduduk Long Form, 2020). Akses layanan kesehatan maternal yang berkualitas menjadi kunci untuk mengakhiri kematian ibu yang dapat dicegah.

Bidan merupakan tulang punggung sistem kesehatan ibu yang menyediakan layanan kesehatan kepada ibu hamil dan bayi baru lahir serta memastikan proses persalinan yang aman, terutama bagi keluarga di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Saat ini, terdapat lebih dari 351.673 bidan terdaftar di seluruh Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2024), yang melayani 74% pemeriksaan antenatal (ANC), 61% proses persalinan, dan lebih dari 50% layanan keluarga berencana.

Bidan dan perawat merupakan kelompok tenaga kesehatan terbesar kedua di Indonesia. Selain itu, bidan juga berkontribusi dalam berbagai layanan kesehatan lainnya, termasuk kesehatan anak, keluarga berencana, dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk memperkuat kerangka regulasi, proyek MARCH juga akan mendukung pengembangan kerangka Pengembangan Profesi Berkelanjutan (Continuing Professional Development (CPD) dan program pelatihan bagi bidan yang sudah bekerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bidan serta kesejahteraan mereka, sehingga mereka lebih siap dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang terus berkembang di seluruh Indonesia.

Mitra Kadarsih, anggota Indonesian College of Midwifery (ICoM), mengatakan, “Melalui pelatihan ini, kami merefleksikan dan mengidentifikasi beberapa kesenjangan, di mana kami mencari solusi bersama, seperti rasio antara mahasiswa dan dosen, standarisasi calon mahasiswa, serta kesempatan pengembangan kapasitas bagi dosen. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan ini karena kami membutuhkan kerja tim. Selama pelatihan, kami selalu bekerja dalam tim. Metode pelatihannya sangat fleksibel, sehingga memungkinkan kami untuk mengadaptasinya ke dalam konteks Indonesia. Kami berharap ini dapat membantu kami menjadi lebih percaya diri dan mampu meneruskan serta menjaga kualitas pendidikan kebidanan. Kami akan terus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan di Indonesia agar dapat mencapai impian untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak di Indonesia.”

Sementara Yuli Farianti, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan mengatakan, “Bidan adalah tenaga kesehatan utama yang menjadi ujung tombak dalam layanan kesehatan ibu. Ada ratusan ribu bidan terdaftar di Indonesia, tetapi angka kematian ibu masih tinggi. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat kapasitas bidan. Kita harus memastikan keberlanjutan pengembangan kapasitas mereka dari tahun ke tahun. Kita juga harus menyesuaikan kurikulum kita dengan standar internasional. Saya mengapresiasi dukungan UNFPA, dan saya berharap proyek MARCH ini akan membawa manfaat bagi kita semua. Saya juga berharap bahwa di luar proyek ini, kita akan terus bekerja untuk mencapai tujuan mengurangi angka penyakit dan kematian ibu dan bayi.”

Wakil Duta Besar Inggris Matthew Downing, mengatakan, “Inggris memiliki komitmen jangka panjang dalam memperjuangkan Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta Hak Reproduksi (SRH & RR), memastikan bahwa setiap individu dapat menjalankan hak fundamental tersebut dalam semua aspek kehidupan. Kami bangga dapat berkolaborasi dengan UNFPA dan Pemerintah Indonesia melalui proyek MARCH, di mana kami bekerja sama dalam memperkuat kapasitas bidan – salah satu garda terdepan layanan kesehatan. Membangun kerangka regulasi yang kuat, pengembangan profesional yang berkelanjutan serta pendidikan berkualitas, adalah elemen penting untuk menghasilkan tenaga kebidanan yang memberikan layanan berbasis bukti sesuai standar internasional, sehingga dapat meningkatkan kondisi kesehatan perempuan dan masyarakat. Dalam rangka perayaan Hari Perempuan Internasional, Pemerintah Inggris tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia dalam memberdayakan perempuan dari berbagai lapisan masyarakat serta memastikan mereka mendapatkan perlakuan yang setara, termasuk dalam hak kesehatan reproduksi mereka.”

Sementara Hassan Mohtashami, Perwakilan UNFPA Indonesia, mengatakan, “Kehamilan adalah momen paling membahagiakan dalam hidup seorang perempuan dan keluarganya. Kematian seorang ibu akibat kehamilan adalah sebuah tragedi. Satu kematian saja sudah terlalu banyak. Perempuan tidak seharusnya kehilangan nyawa saat melahirkan kehidupan. Itulah alasan mengapa kita harus menangani masalah kematian ibu. Ada tiga intervensi utama untuk menurunkan angka kematian ibu: keluarga berencana, tenaga kesehatan terlatih dalam persalinan, dan layanan kegawatdaruratan obstetri. Kita membutuhkan bidan yang kompeten, percaya diri, dan berkualitas untuk membantu persalinan. Kami di sini untuk mendukung, dan kami berterima kasih kepada mitra kami. Proyek MARCH ini didanai oleh Pemerintah Inggris untuk meningkatkan pengembangan profesi berkelanjutan dan regulasi kebidanan. Semoga kita dapat segera mengakhiri kematian ibu yang dapat dicegah.” tutupnya.***(Rls)

 
BERITA SEBELUMNYA :
Advertorial
Kamis, 11 Desember 2025

Bupati Inhil Ikuti Rakornas Antisipasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang Digelar Kemendagri

Bupati Inhil Ikuti Rakornas Antisipasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang Digelar Kemendagri.

Galeri
Rabu, 26 Nopember 2025

Riau Sepakati APBD 2026 — DPRD dan Pemprov Tandatangani KUA-PPAS

Riau Sepakati APBD 2026 — DPRD dan Pemprov Tandatangani KUA-PPAS. Berikut galeri fotonya.

Advertorial
Kamis, 11 Desember 2025

Pemda Inhil Bersinergi BPC HIPMI Taja UMKM Expo dan Pameran Ekonomi Kreatif

Pemda Inhil Bersinergi BPC HIPMI Taja UMKM Expo dan Pameran Ekonomi Kreatif.

Advertorial
Rabu, 26 Nopember 2025

BRK Syariah Bagansiapiapi Dorong Percepatan Penyaluran Dana TKD

BRK Syariah Bagansiapiapi Dorong Percepatan Penyaluran Dana TKD

Galeri
Selasa, 25 Nopember 2025

Bapemperda Gelar Rapat Pembahasan Usulan Program Propemperda Provinsi Riau Tahun 2026

Bapemperda Gelar Rapat Pembahasan Usulan Program Propemperda Provinsi Riau Tahun 2026

Advertorial
Rabu, 26 Nopember 2025

Rohul Buktikan Kiprah di Dunia Penyiaran, Bupati Anton Terima Dua Penghargaan KPID

Rohul Buktikan Kiprah di Dunia Penyiaran, Bupati Anton Terima Dua Penghargaan KPID

Berita Lainnya

Rabu, 17 Desember 2025

Transaksi BBM di SPBU Bengkalis Aneh, Catatan MyPertamina Lebih Besar dari Pembelian Riil


Rabu, 17 Desember 2025

Wakil Bupati Kampar Misharti Buka Penilaian Kinerja TPPS 2025


Rabu, 17 Desember 2025

Gelapkan Modal Rp53 Juta, Karyawan Toko Ponsel di Pelalawan Dipenjara


Rabu, 17 Desember 2025

PHR Perbaiki 20 KM Jalan Rusak di Rohil Demi Kelancaran Operasional dan Bantu Akses Masyarakat


Rabu, 17 Desember 2025

BRK Syariah Lakukan Edukasi dan Literasi Keuangan di Kampus STAI Ar Ridho Bersama OJK Provinsi Riau


Rabu, 17 Desember 2025

Pemkab Kuansing Optimalkan Persiapan Penilaian Adipura 2025


Rabu, 17 Desember 2025

Soal Penggeledahan, Sikap Terbuka Plt Gubri Wujud Ketaatan Hukum


Rabu, 17 Desember 2025

UD Trucks Tutup 2025 dengan Langkah Transformasi: Menguatkan Keselamatan, Efisiensi, dan Masa Depan Logistik Indonesia


Selasa, 16 Desember 2025

Kapolres Inhil Kunjungi Korban Banjir di Kemuning


Selasa, 16 Desember 2025

Kilang Pertamina Dumai Apresiasi Karya Jurnalistik Insan Pers Lewat PTJA 2025


Selasa, 16 Desember 2025

Diduga Korupsi KUR dan KUPedes, Kejari Bengkalis Tahan Petugas Lapangan BRI


Selasa, 16 Desember 2025

Polsek Tanah Putih Gelar Patroli, Ciptakan Rasa Aman di Tengah Aktivitas Masyarakat


Selasa, 16 Desember 2025

Masyarakat Adat Rantau Kasai Tegaskan Penolakan Skema KSO Agrinas kepada LAMR


Selasa, 16 Desember 2025

Polisi Ungkap Dua Kasus Predator Anak di Pangkalan Kuras Pelalawan


Selasa, 16 Desember 2025

Wujudkan Kamtibmas Aman, Polisi Gelar Patroli di Ukui Pelalawan


Selasa, 16 Desember 2025

Terkait Penggeledahan KPK, Pengamat Apresiasi Sikap Terbuka Plt Gubernur Riau


Selasa, 16 Desember 2025

Kebakaran Hebat di Mandau, Tiga Rumah Petak Ludes Dilalap Api


Selasa, 16 Desember 2025

Bea Cukai Tembilahan Musnahkan Jutaan Batang Rokok Illegal dan Ribuan HP Merk iPhone Berbagai Tipe


Selasa, 16 Desember 2025

Momentum Natal PT SLS Perkokoh Kerukunan, Kebersamaan dan Semangat Saling Dukung


Selasa, 16 Desember 2025

Tingkatkan Konektivitas Wilayah, Preservasi Jalan Sako–Trans SKP II Dimulai