Riauterkini-PELALAWAN — Dugaan tindak pidana penggelapan kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau. Seorang karyawan toko ponsel dilaporkan ke kepolisian setelah diduga menggunakan uang modal usaha milik tempat ia bekerja tanpa izin pemilik.

Kepala Seksi Humas Polres Pelalawan Iptu Thomas Pernandes mengatakan peristiwa itu tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/75/XII/2025/SPKT/Polsek Pangkalan Kerinci/Polres Pelalawan/Polda Riau tertanggal 15 Desember 2025.

Terlapor disangkakan melanggar Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penggelapan dengan motif ekonomi.

“Peristiwa dugaan penggelapan diketahui terjadi pada Minggu, 14 Desember 2025, di Toko Ponsel FLASH SALE di Jalan Pemda, Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota,” kata Thomas, Selasa (16/12/2025).

Kejadian itu baru dilaporkan ke kepolisian keesokan harinya. Berdasarkan keterangan korban kepada penyidik, terlapor mengakui telah menggunakan uang modal toko sebesar Rp53 juta tanpa izin. Akibat perbuatan tersebut, korban mengalami kerugian materiil yang signifikan.

Polisi juga telah memeriksa dua orang saksi, yakni Rian Alfajri dan Yovan Dewanda Putra, yang berada di sekitar lokasi dan memiliki keterkaitan dengan peristiwa tersebut.

Selain itu, petugas mengamankan barang bukti berupa satu unit iPhone 13 warna putih dan satu unit Xiaomi 13 warna putih yang diduga berkaitan dengan perkara.

Saat ini, kasus tersebut masih ditangani Polsek Pangkalan Kerinci untuk proses penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut.

Thomas mengimbau masyarakat, khususnya pelaku usaha, agar lebih berhati-hati dalam pengelolaan keuangan serta segera melapor apabila menemukan indikasi penyalahgunaan atau tindak pidana di lingkungan usahanya.***(ang)