Riauterkini - PEKANBARU - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung terima kunjungan SF Hariyanto, di Jakarta, Jumat (26/5/25). Kedatangn Wakil Gubernur Riau (Wagubri) yang juga kandidat sala satu calon Ketua Golkar Riau ini berlangsung akrab. Keduanya merupakan teman lama, sejak Hariyanto masih berstatus seorang birokrat.
Prihal pertemuan, Hariyanto mengaku sebagai ssbagai pertemuan biasa. Lebih tepatnya, silaturahmi sebagai temam. Meski begitu, Hariyanto tak membantah jika ada menyinggung soal Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar di Riau.
"Pak Dolly-man Wakil Ketua Golkar, jadi kalau bicara Golkar ya wajarlah. Tapi lebih tepatnya pertemuan sebagai silaturahmi," kata SF Hariyanto.
Apa saja yang dibahas pada pertemuan itu, orang nomor dua di negeri lancang kuning ini tidak merincikan. Meski begitu saat disinggung tentang Musda Golkar yang telah dijadwalkan pada Juni nanti, Hariyanto menyatakan siap dan tunduk perintah Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadlia.
"Kita tunduk dan patuh perintah partai. Karena masalah Musda partai merupakan kewenangan DPP," ungkap Hariyanto.
Terkait persaingan perebutan kursi Golkar Riau bersama Parisman Ikhwan yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Riau, menurutnya bagian proses demokrasi partai. Dinamika politik yang terjadi merupakan hal yang wajar.
SF Hariyanto sendiri bertekad ingin maju menjadi Ketua Golkar Riau, tidak lain karena ingin mengangkat kembali marwah partai. Di Riau yang selama ini merupakan lumbungnya suara partai berlambang pohon beringin tersebut, kini tersungkur.
Golkar yang selama ini menjadi pemuncak dalam agenda politik. Pemilihan Legislatif (Pileg) di tingkat provinsi mau pun kabupaten kota misalnya tak lagi menjadi dominan. Bahkan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) lalu, kader yang diusung Golkar tak mampu berbicara banyak.
Meredupnya suara Golkar di panggung perolitikan Riau menjadi sorotan mayoritas kader. Perlunya memiliki seorang yang memiliki ketokohan yang kuat, serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan seluruh kader saat ini terus disuarakan.
Hariyato berlatar belakang birokrat, dengan segudang pengalaman dan memiliki pergaulan luas di tataran nasional dianggap sosok yang diinginkan kader.
"Niat saya bagaimana mewujudkan Golkar kembali besar di Riau. Kita tahu, provinsi ini lumbungnya Golkar. Sekarang Golkar pada Pileg lalu kalah, Pilkada juga tak begitu. Mudah-mudahan ke depan Golkar bisa kembali berjaya di Riau," ungkap Hariyanto.
Sebagai informasi, saat ini Ketua Golkar Riau masih dijabat Syamsuar. Selama kepemimpinanya suara Golkar di Riau justru menurun. Berdasarkan hasil pleno Pilkada di 12 kabupaten kota 2024 lalu. Golkar hanya menang di dua daerah di Riau, yakni Indragiri Hilir (Inhil) dan Siak. Dari dua daerah tersebut, hanya ada satu kader murni Golkar, yakni Yuliantini, itupun hanya sebagai Wakil Bupati Inhil.Begitu juga hasil Pemilihan Gubernur Riau, Golkar yang mengusung Syamsuar juga tersungkur.
Sementara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu, tampil sebagau jawaranya adalah PDIP. Kemenangan partai berlambang pohon beringin tersebut sebagai sejarah setelah sebelumnya selalu dimenangkan Golkar dari masa ke masa. ***(mok)