Riauterkini - TELUKKUANTAN - Hari ketiga kunjungan kerja ke Jakarta, Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, MM bersama Gubernur Riau, Abdul Wahid dan Kepala Daerah lainnya menyambangi Kantor Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Selasa (6/5/2025) di Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110 gd. Karsa Lt. 3.
Dalam pertemuan tersebut, di hadapan Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi, Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, menyampaikan usulan untuk Kuansing, berupa pembangunan rel kereta api.
Rel kereta api yang diusulkan Bupati ini meliputi penghubung antara Kuansing - Dumai, akses ini diutamakan untuk angkutan CPO dan batu bara, kemudian Kuansing - Pelalawan untuk akses HTI.
Akses ini menurut Bupati amat penting, terutama untuk mengurai kemacetan dan memelihara jalan umum daru truck bertonase berat, sehingga keberadaan rel kereta api ini dapat memelihara kondisi jalan umum yang selama ini dilintasi CPO dan batu bara.
"Itu usulan yang kita sampaikan kepada Pak Menteri Perhubungan," ujar Bupati.
Namun, kata Bupati sungguhpun baru sebatas usulan, Studi kelayakan dan DED segera disiapkan. Studi kelayakan dan DED (Detail Engineering Design) menurutnya sangat penting dalam proses perencanaan dan pengembangan proyek infrastruktur atau pembangunan.
Studi Kelayakan ini, kata Bupati bertujuan untuk Menilai kelayakan proyek apakah proyek tersebut, layak untuk dilaksanakan dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan.
Terutama mengidentifikasi risiko, karena Studi kelayakan membantu mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek.
Dan menentukan biaya, melalui Studi kelayakan akan membantu menentukan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek.
Kemudian DED (Detail Engineering Design) DED membantu merancang detail proyek, termasuk desain teknis, spesifikasi, dan rencana pelaksanaan.
Selain itu, DED juga menentukan spesifikasi material, peralatan, dan jasa yang diperlukan untuk melaksanakan proyek.
Serta DED dapat membantu mengoptimalkan biaya proyek dengan menentukan desain yang paling efektif dan efisien.
"Studi kelayakan dan DED tentunya dapat membantu meningkatkan kualitas proyek dengan menentukan spesifikasi yang tepat dan desain yang efektif," kata Bupati yang gencar menjemput dana ke pusat ini.
Dengan demikian, katanya Studi kelayakan dan DED sangat penting dalam proses perencanaan dan pengembangan proyek infrastruktur atau pembangunan.
Ia berharap usulan ini, bisa terealisasi sehingga akan memudahkan investor untuk mengangkut hasil produksi dengan kemudahan akses. Dan pastinya investor akan lebih berminat untuk berinvestasi di Kuansing.
"Hulunya sektor perekonomian tumbuh, hilir atau endingnya kita berharap dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat khsusunya Kuansing, dan Riau, umumnya," kata Bupati.*** (Jok)