Riauterkini-SIAK - Direktur Utama (Dirut) PT Seraya Sumber Lestari (SSL) Samuel Soengdjadi mengklaim, lahan kelapa sawit yang dibabat pihaknya merupakan milik pengusaha bernama Cimpo, bukan milik masyarakat setempat.

“Siapa itu Cimpo, pemilik lahan yang menguasai 400 hektar di sana, yang berada di wilayah izin PT SSL,” kata Samuel, saat menghadiri rapat penyelesaian konflik lahan antara warga Kampung Tumang dan Merempan Hulu dengan pihak perusahaan, Kamis (12/6/2025) di ruang rapat Raja Indra Pahlawan, kantor bupati Siak.

Namun demikian kata Samuel, hadirnya dia di acara rapat tersebut, menyatakan pihaknya serius di dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Rapat tersebut dipimpin Bupati Siak Afni Z, didampingi forkopimda Siak. Selain itu hadir, pejabat di Kementerian Kehutanan Provinsi Riau, NGO, anggota DPRD Riau Muhtarom, anggota DPRD Siak Sujarwo dan Sabar Sinaga.

Afni mengatakan, pemerintah Kabupaten Siak hadir didalam permasalahan ini, untuk mencari jalan terbaik baik kedua belah pihak.

“Harapan kita, konflik ini bisa diselesaikan dengan musyawarah, dan tanpa menimbulkan kerugian yang lebih banyak lagi,” ujar Afni.

Afni juga tidak membenarkan perusahaan membabat pohon kelapa sawit milik masyarakat, saat di malam hari.

Sebagaimana diketahui, Rabu (11/6/25), warga Kampung Tumang dan Merempan Hulu mengamuk, karena pihak perusahaan membabat pohon kelapa sawit warga, yang diklaim sebagai milik perusahaan.

Konflik ini, sudah beberapa tahun terjadi. Namun puncaknya, masyarakat membakar belasan mess, kantor, pos pengamanan, kendaraan roda dua dan empat milik perusahaan.***(Adji)