Riauterkini-TANAH PUTIH--Dalam upaya serius menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin meluas di wilayah Rokan Hilir, Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hilir menggelar konferensi pers digedung Patri utama pada Minggu (20/7/2025) pukul 14.00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto, S.I.K., Bupati Rokan Hilir H. Bistamam, Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni, S.I.K., M.H., Dandim 0321/Rohil Letkol Inf Diki Apriyadi, S.Hub.Int., serta Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau.

Konferensi pers ini sekaligus menjadi bentuk nyata sinergitas lintas sektor dalam penanggulangan Karhutla. Sebanyak 658 personel gabungan dikerahkan dalam operasi ini, yang terdiri dari TNI, Sat Brimobda, gabungan Polres dan Polsek Rohil, Damkar, PT. PHR, DLHK, Satpol PP, MPA, dan PT. RUJ.

Dalam sambutannya, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto, S.I.K. menjelaskan perbedaan antara hotspot dan firespot berdasarkan sistem pemantauan aplikasi Lancang Kuning. "Hotspot adalah titik panas yang belum tentu terjadi kebakaran, sedangkan firespot adalah titik api yang menunjukkan kebakaran aktif," jelasnya. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti melakukan pembakaran akan diproses secara hukum. “Saya tegaskan kembali, jangan membuka lahan dengan cara dibakar.”

Bupati Rokan Hilir H. Bistamam berharap turunnya hujan dapat membantu mempercepat proses pemadaman dan pendinginan lahan. Ia juga memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat di lapangan. Bupati Juga menghimbau kepada masyarakat Rokan Hilir jangan membuka lahan dengan cara di bakar.

Kadis LHK Provinsi Riau turut mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam mencegah Karhutla. “Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?” ucapnya penuh semangat.

Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni, S.I.K., M.H. mengungkapkan bahwa jumlah kejadian Karhutla tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan ragu menindak tegas pelaku pembakaran lahan.

Sementara itu, Dandim 0321/Rohil Letkol Inf Diki Apriyadi, S.Hub.Int. menyatakan komitmen TNI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Karhutla. “Pencegahan akan lebih efektif jika dilakukan bersama-sama dengan melibatkan semua elemen masyarakat,” ujarnya.

Konferensi pers ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat dalam menghadapi ancaman Karhutla secara menyeluruh dan berkelanjutan.****(Bud)