Riauterkini - PEKANBARU - Memandang pentingnya tingkat literasi dan numerasi untuk Indonesia Emas 2045, Tanoto Foundation ajak awak media di Riau untuk ikut bersinergi mengkampanyekan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai literasi dan numerasi. Bukan hanya untuk dewasa ini, namun harapkan dapat dimiliki masyarakat Riau sejak dini.
Regional Lead Tanoto Foundation, Dendi Satria Buana, menjelaskan kemampuan literasi dan numerasi di Provinsi Riau, terutama di kalangan siswa sekolah dasar, masih tergolong rendah. Menurutnya perlu adanya kolaborasi dari semua pihak tidak terkecuali media untuk mendukung peningkatan literasi dan numerasi khususnya di dunia pendidikan.
"Perlu adanya gerakan bersama untuk meningkatkan literasi dan numerasi sejak dini. Sebab dua hal ini adalah pondasi dalam ilmu pengetahuan," ujarnya dalam gelaran Focus Group Discussion (FGD) bersama awak media di Pekanbaru, Selasa (28/10/25).
Kegiatan yang mengusung tema "Peningkatan Literasi dan Numerasi Provinsi Riau: Kenyataan yang Ditingkatkan dengan Data Akurat untuk Narasi Publik yang Lebih Kuat" itu diharapkan menjadi wadah sinergitas antara sejumlah pihak mulai dari instansi pemerintahan, awak media dan Tanoto Foundation untuk berkomitmen mendukung peningkatan literasi dan numerasi di Riau.
Perwakilan Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGPK) Provinsi Riau, Reisky Bestary, SPd, MPd menambahkan untuk meningkatkan literasi dan numerasi tersebut pemerintah saat ini telah menggelontorkan program Gerakan Numerasi Nasional (GNN).
"Saat ini program tersebut masih dihadirkan dalam pendidikan Paud. Tahun depan besar kemungkinan akan masuk ke sekolah dasar," ujarnya.
Dijelaskannya, skor membaca dan matematika siswa masih berada di bawa rata-rata nasional. Untuk itu harus ada terobosan guna meningkatkan kemampuan tersebut sejak dini.
Disamping itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, Budi mengatakan sejumlah upaya untuk meningkatkan literasi dan numerasi telah dilakukan provinsi Riau. Salah satunya melalui Perpustakaan Wilayah Soeman HS.
"Perpustakaan Wilayah Sieman HS saat ini kita masih eksis menjalankan sejumlah fungsi dan program yang ada. Mulai dari pelayanan, pemberdayaan hingga pembinaan,"tuturnya.
Budi menerangkan pihaknya juga hadirkan sejumlah program yang memudahkan pengunjung untuk dapat menikmati buku yang menjadi koleksinya. Salah satunya yakni lewat peminjaman buku secara online. Kemudian ada pustaka keliling dan sebagainya.
"Secara umum fungsi perpustakaan telah dilakukan. Sejauh ini Perpustakaan Soeman HS memiliki 2.520 judul buku dengan 5.216 eksemplar. Untuk se-Riau jumlah buku yang ada di perpustakaan yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada ada sekitar 993.168 judul buku. Kita komitmen untuk ikut menumbuhkan minat baca masyarakat Riau," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Fakhrurrozi juga menjelaskan di Kambupaten Siak pihaknya juga terus mendorong adanya peningkatan literasi dan numerasi dengan sejumlah program yang ada. Untuk itu ia mengaku apresiasi dengan langkah Tanoto Foundation yang komitmen untuk menumbuhkan minat baca dan berhitung sejak dini tersebut. Sebab sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Siak di dunia pendidikan.
"Kami sangat mendukung langkah ini. Kita saat ini juga memiliki program untuk literasi dan nunerasi itu. Seperti pembentukan taman numerasi, komunitas belajar khusus guru sebagai SDM pengajar dan sebagainya," paparnya
Pihaknya berharap, kolaborasi dan sinergi semua pihak mampu meningkatkan literasi dan numerasi masyarakat Riau sejak dini. Sehingga Indonesia Emas 2045 terwujud dengan tumbuhnya masyarakat yang cerdas dan berilmu pengetahuan.***(Arl)