Riauterkini-BENGKALIS- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Bengkalis memusnahkan barang milik negara hasil penindakan kepabeanan dan cukai dengan nilai total mencapai Rp1,882 miliar, Kamis (27/11/2025). Kegiatan digelar di Kantor Bantu Bea dan Cukai Sungai Pakning.

Barang ilegal yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan sepanjang tahun 2022 hingga Juni 2025 dan berhasil menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp671 juta.

Beragam barang yang dimusnahkan dengan cara dibakar itu meliputi pakaian bekas impor, rokok tanpa pita cukai, minuman mengandung etil alkohol, elektronik, obat-obatan, kosmetik, sepatu dan ban bekas, serta sejumlah barang lartas (larangan dan pembatasan) lainnya. Pemusnahan dilakukan melalui metode pemotongan menggunakan gerinda, pembakaran, hingga penimbunan menggunakan alat berat sesuai karakteristik masing-masing barang.

Kepala KPPBC TMP C Bengkalis, Eka Galih, menegaskan, pemusnahan barang ilegal merupakan komitmen Bea Cukai dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional serta melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan akibat barang yang tidak memenuhi ketentuan.

“Pemusnahan ini penting untuk mencegah gangguan kesehatan, melindungi industri dalam negeri dari kerugian, sekaligus sebagai bentuk transparansi atas penanganan barang hasil penindakan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antarinstansi di Bengkalis dan Provinsi Riau dalam memperketat pengawasan pemasukan dan peredaran barang ilegal yang rentan terjadi di wilayah pesisir dan perbatasan.

Selama periode yang sama, Bea Cukai Bengkalis turut melakukan empat kali penyelidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai dengan total enam tersangka. Penanganan dilakukan berdasarkan ketentuan UU No. 7 Tahun 2021 Pasal 40B melalui mekanisme ultimum remedium ketika terpenuhi unsur alat bukti. Tercatat telah dilakukan 11 kali pengenaan denda administratif kepada pelaku dengan nilai total mencapai Rp231 juta.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan, Syahruddin, mengapresiasi upaya Bea Cukai dalam menjaga kedaulatan dan penerimaan negara melalui pengawasan ketat barang kena cukai.

“Pelanggaran atas barang kena cukai bukan persoalan sepele. Selain merugikan negara, peredarannya juga membahayakan kesehatan masyarakat serta merusak persaingan usaha,” tegasnya.

Syahruddin berharap penindakan secara tegas terus dilakukan agar peredaran barang ilegal, seperti rokok tanpa pita cukai dan minuman beralkohol ilegal, tidak semakin marak dan merusak sendi ekonomi di wilayah Bengkalis.

Dengan langkah tegas dan sinergi berkelanjutan, Bea Cukai Bengkalis memastikan pengawasan akan terus diperketat guna menekan potensi pelanggaran kepabeanan dan cukai di wilayah perbatasan.***(dik)