Riauterkini-PEKANBARU-Elguera Marcoz (11) namanya. Senyum seakan tak pernah lepas dari wajahnya. Padahal ia baru saja dikhitan.
“Bagaimana perasaannya?” tanya tim media RJIC. “Senang,” jawab Elguera.
“Berani tadi ya.”
“Berani.”
“Apa pesan Elguera untuk teman-teman?”
“Jangan takut kalau mau sunat,” ujarnya mantap. Ma syaa Allah. Ini baru anak lelaki.
Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihat (segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna) pada Ahad 1 Rajab 1447 H atau 21 Desember 2025 telah terlaksana Khitan Massal RJIC Peduli di RSIA Annisa Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh 120 orang anak. Peserta terkecil berusia 2 tahun 8 bulan dan paling besar berumur 13 tahun.
Chief Executive Officer (CEO) PT Kartini Bangun Bangsa (KBB), Salman Alfarisyi berharap khitan massal ini dapat membawa banyak keberkahan. PT KBB adalah holding company yang membawahi RSIA Annisa.
Menurut Mudir Masjid RJIC, Ustadz Ruslan Zuardi Lc MA, ini adalah sudah yang kelima kalinya Khitan Massal RJIC bekerja sama dengan RSIA Annisa. “Yang paling mengharukan adalah, setelah dicapai kesepakatan biaya, ternyata harga masih diturunkan lagi oleh RSIA Annisa. Ini benar-benar saling tolong-menolong dalam kebaikan. Semoga Khitan Massal RJIC ini dapat dilaksanakan dengan langgeng,” tutur Ustadz Ruslan.
Manajer RSIA Annisa yang juga penanggung jawab kegiatan, dr Ferdy Tryanda mengatakan, untuk Khitan Massal RJIC ini pihaknya memberikan pelayanan istimewa yang lebih canggih. Kini, ada bius tanpa jarum suntik atau dikenal dengan istilah anestesi Madajet. Ini adalah alat injeksi jet bertekanan tinggi yang digunakan untuk memberi anestesi lokal tanpa jarum suntik.
“Dengan cara ini, proses bius lebih cepat, minim nyeri saat anestesi, mengurangi rasa takut akan jarum suntik dan pengerjaan lebih cepat,” jelas Ferdy.
Keistimewaan lainnya, lanjut Ferdy, adalah khitan tanpa jahit dengan metode es sealer. Ini adalah lem medis (sealer) untuk memotong kulup dan menutup luka tanpa jahitan. “Proses khitan jadi lebih cepat kering, minim rasa sakit, lebih estetik, pemulihan lebih cepat dan bisa langsung beraktivitas,” ujar Ferdy.
Untuk Khitan Massal RJIC ini, RSIA Annisa menyediakan 13 ruang tindakan. Satu anak didampingi oleh satu dokter dan satu paramedis. Selain dibekali obat, para peserta juga diberi kesempatan untuk kontrol ulang sesuai hari yang ditentukan.
Turut hadir, Komisaris PT KBB, Kartini SKM dan Direktur Utama PT KBB, Milyono Syarif MKes.
Hal lain yang patut dihargai dari kegiatan ini adalah ikhtiar dan pengorbanan orangtua.
Kami menemukan fakta menarik dari seorang peserta bernama Daud. Bocah berusia 6 tahun ini disunat tanpa drama bercucuran airmata. Begitu keluar dari ruang tindakan, Daud langsung pakai celana. Duduk di pojok, menanti sang adik, Zubair (4 tahun 8 delapan bulan) yang juga ikut dikhitan.
Ternyata, Daud punya Nike. Sang ibu yang luar biasa. Begitu tahu info Khitan Massal RJIC, Nike aktif mengedukasi buah hatinya. “Kami kasih tahu apa itu sunat. Gimana besarnya manfaat sunat dan berusaha memberi hadiah semampu kami,” ungkap Nike yang tinggal di Rumbai.
Ridho Saragih rela berangkat pukul 06.00 dari Perawang menuju Pekanbaru. Semua demi kedua putranya yakni M Syafiq Saragih (11) dan M Abbas Saragih (9) bisa ikut sunat.
“Khitan massal ini sangat membantu orang seperti kami. Setelah mendaftar, kami bercerita ke kakak ipar. Ternyata anak beliau juga ikut Khitan Massal RJIC yang sebelum ini,” ujar Ridho.
Sofyan, warga Kubang juga merasakan hal yang sama. Bapak dari Adiraja Bima ini merasa sangat terbantu dengan adanya Khitan Massal RJIC Peduli. “Semoga kegiatan ini dapat terus berjalan dan semakin baik,” harapnya.
Meski hujan membasahi Kota Bertuah pada pagi itu, namun kebahagiaan tetap terpancar. Terutama saat tiba di meja pembagian hadiah.
Alhamdulillah, khitan massal kali ini mendapat banyak santunan dari para muhsinin. Tiap peserta sunat mendapat hadiah berupa satu helai kain sarung, beras, dan paket ayam goreng Almaz.
Percaya tak percaya, Khitan Massal RJIC Peduli ini juga diminati oleh non muslim. Ada yang juga minta disunat karena paham manfaatnya. Namun sayang seribu kali sayang permohonan ini terpaksa kami tolak. Sebab khitan massal ini dibiayai oleh muhsinin yang memang ditujukan khusus bagi muslim. Pada khitan massal yang sebelumnya, kami telah pernah melayani muallaf.
Ketua Divisi Sosial RJIC, Daryanto mengucapkan jazaakumullah khayran kepada segenap pihak yang telah membantu terselenggaranya Khitan Massal RJIC Peduli. “Semoga Allah memberkahi kita semua,” harapnya.
Menurut Daryanto, ini adalah khitan massal yang keenam selama ia menerajui Divisi Sosial RJIC. Tiap kegiatan punya kuota minimal 125 anak. Bahkan, saat Khitan Massal RJIC Peduli pada Juni 2025 yang lalu berhasil diikuti 165 peserta. “Jika rata-rata 125 anak setiap kali kegiatan, berarti paling tidak sudah 750 anak yang telah dikhitan melalui RJIC Peduli,” tuturnya.
Semoga Allah jadikan semua yang kita kerjakan sebagai pembuka sebanyak mungkin pintu kebaikan serta menerimanya sebagai amal jariyah yang pahala dan faedahnya senantiasa mengalir dan bertambah.
Semoga kerja sama yang selama ini sudah terjalin mesra, Allah perkenankan sebagai saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa. Sampai jumpa dalam program kebaikan selanjutnya.***(rls)
Teks foto : Mudir RJIC, Ustadz Ruslan Zuardi, CEO PT Kartini Bangun Bangsa (KBB), Salman Alfarisyi, Komisaris PT KBB, Kartini SKM, Direktur Utama PT KBB, Milyono Syarif MKes, dan Ketua Divisi Sosial RJIC, Daryanto foto bersama perwakilan para peserta khitan di RSIA Annisa, Ahad (21/12/2025).