Riauterkini-SIAK - Untuk menekan angka inflasi di Kabupaten Siak, butuh kebersamaan. Sama halnya saat bersama dalam mengatasi Covid-19.
"Menekan inflasi perlu kebersamaan, seperti bersama mengatasi Covid-19," kata Bupati Siak Alfedri, saat rapat forkopimda, beberapa hari lalu di balairung datuk empat suku kediaman dinas bupati Siak.
Alfedri mengatakan, saat ini pasca Covid-19, negara-negara di dunia dihadapkan dengan inflasi yang cukup tinggi.
"Beberapa negara di Eropa tingkat inflasinya sudah diatas 10 persen, bahkan akibat inflasi yang cukup tinggi ada negara seperti Sri Lanka yang bahkan dinyatakan bangkrut. Namun negara kita Indonesia cukup bagus dalam menangani inflasi, karena inflasinya 5,9 persen," kata Alfedri.
Alfedri mengatakan, untuk Kabupaten Siak, tingkat inflasi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) berada di angka 4,56 persen.
"Penyebab inflasi ini, salah satunya tingginya harga cabai," kata Alfedri.
Untuk itu, pihaknya sudah meminta masyarakat agar menanam cabai, minimal di pekarangan rumah.
"Kami juga telah meminta Dinas Pertanian, untuk menambah lahan untuk penanaman cabai," terang Alfedri.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman bersama BPS Siak dan OPD terkait, mengikuti Rapat Koordinasi dalam rangka Pengendalian Inflasi Daerah, secara virtual di Ruang Bandar Siak (Lt.II Kantor Bupati Siak), Senin (31/10/22).
Rakor tersebut dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, diikuti Deputi BPS, Deputi Badan Pangan Nasional, Dirjen Perdagangan Negeri Kementerian Perdagangan, Jamdatun Kejaksaan Agung RI. Perwakilan Kapolri dan Kasum TNI, serta para Gubernur, Bupati serta Walikota Se-Indonesia secara online dan offline.
Sekda Siak Arfan mengatakan, kegiatan Rakor secara virtual yang dilaksanakan Kemendagri ini sangat penting, karena membahas terkait info terkini inflasi di Indonesia.
"Alhamdulillah Riau pada umumnya, dan khususnya Kabupaten Siak, tidak termasuk kedalam provinsi dan kabupaten yang pengendalian inflasinya kurang baik, kita cukup bagus" sebutnya.
Sementara, Kepala BPS Siak menyebutkan, bahwa pengendalian inflasi di Kabupaten Siak cukup baik. Dengan melakukan monitoring secara berkala, dan dari pantauan di lapangan tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan.
"Secara umum dari angka inflasi jika dibandingkan dengan angka nasional dan provinsi, Kabupaten Siak lebih rendah yakni 4,56 persen. Dari pantauan sementara kita harga di bulan Oktober tidak ada kenaikan komoditas yang tinggi, inflasi bulan November akan kami rilis mudah-mudahan inflasi Siak juga terkendali dengan baik," ucapnya.
Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, bahwa saat ini inflasi Indonesia cukup baik, berada di posisi yang relatif landai yakni di angka 5,95 persen, namun terjadi kenaikan dari bulan sebelumnya. Dan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih baik di angka 5,4 persen.
Hal tersebut dikarenakan wilayah indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya, adanya pembangunan yang merata sehingga masyarakat di pedesaan relatif belum terdampak. Terlebih dengan gerakan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah.
"Yang paling penting kerjasama kita, yaitu gerakan dari pemerintah pusat dan gerakan pemerintah daerah secara serempak, bersama-sama menangani situasi ini agar tidak menjadi krisis yang berakibat buruk. Bukan hanya pada pemerintah pusat tapi juga kepada para pemerintah daerah, karena otonomi daerah ini rakyat yang menilai," imbuhnya.***(Infotorial/adji)