Riauterkini - PEKANBARU - PT Arara Abadi sudah siapkan personil dan peralatan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Perusahaan pulp and paper yang tergabung dalam group Sinar Mas ini juga siap bersinergi dengan seluruh stake holder di Riau untuk melakukan pencegahan mau pun penanggulangan Karhutla di Riau.
Demikian dikatakan Decha A F Hane selaku Deputy Fire Operation Management, Decha AF Hane, mewakili FOM Head PT Arara Abadi, Priyo S Utomo, usai gelaran apel siaga Karhutla di halaman Kantor Gubrrnur Riau, Selasa (21/3/23).
Untuk perlatan menurut Decha, PT Arara Abadi sudah menyiapkan personil sebanyak 870 orang Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dalam penanggulangan Karhutla. Selain itu, PT Arara Abadi juga sudah melatih warga sekitaran konsesi yang disebut dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk menjaga wilayahnya dari Karhutla.
Selain itu, ada juga Tim Reaksi Cepat (TRC) beranggotakan 60 personil. TRC merupakan, tim khusus 'penyerbu api' yang sangat sudah terlatih. Tim ini memiliki keahlian khusus dan sudah memiliki sertifikasi dalam menanggulangi Karhutla dalam kondisi medan dan cuaca eksteme.
"Untuk personil, kami siapkan RPK yang sudah kita berpengalaman. Kami juga punya TRC, personil yang memiliki keahlian khusus dalam penanggulangan Karhutla. Tim ini merupakan 'penyerbu' pertama ketika ada Karhutla dalam situasi apa pun," ungkap Decha.
Dari sisi peralatan, Arara Abadi menyiapkan empat helikopter mulai dari jenis Bell hingga Super Puma juga sudah stanby di dua kawasan konsesi Arara Abadi. Seperti Perawang dan Duri. Heli ini ada berfungsi untuk patroli dan watet bombing.
Kemudian mesin pompa air pemadaman dalam berbagai spesifikasi. Dari mulai mesin pompa berkapasitas besar, sedang hingga jinjing sebanyak 520 unit. Peralatan ini sudah kami sebar di seluruh wilayah konsesi Arara Abadi.
"Intinya, kami sudah siap mengantisipasi terjadinya Karhutla," ujar Decha lagi.
Senada hal itu, Wagubri Edy Natar sendiri menyampaikan perlunya kolaborasi semua pihak dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
Wagubri juga mengapresiasi keterlibatan perusahaan baik dalam personil dan peralatan. Perlunya kolaborasi semua pihak, tidak lain untuk wujudkan Riau bebas asap.
"Tujuan digelarnya acara ini adalah untuk memastikan kesiapsiagaan Provinsi Riau dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan sehingga setiap instansi dan stakeholder yang tergabung didalam Komando Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau dapat mempersiapkan segala sesuatunya seperti sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada," papar Wagubri.
Pemerintah Provinsi Riau sendiri pada 13 Februari 2023 telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla. Yakni melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 191/11/2023.
"Alhamdulillah pada hari ini kita menggelar apel Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan," jelasnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa bencana kebakaran hutan dan lahan serta asap yang ditimbulkannya di Provinsi Riau sudah terjadi secara berulang yang menyebabkan kerugian. Seperti sekolah harus diliburkan, jadwal penerbangan pesawat yang harus ditunda, bahkan dibatalkan dan sebagainya.
Disisi lain, masyarakat menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat asap, sehingga sudah seharusnya kita mencari solusi yang tepat agar permasalahan bencana asap ini dapat teratasi.
Luasnya sebaran lahan gambut yang di Provinsi Riau yang mencapai sekitar 5,095 juta hektar atau sekitar 52 persen dari total lahan gambut di Pulau Sumatera merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengendalian Karhutla.
"Pemerintah Provinsi Riau telah berusaha untuk memberikan upaya yang terbaik dengan mengerahkan sumber daya yang kita miliki," imbuhnya.***(mok)