Riauterkini - PEKANBARU - Bermula dari toko kecil yang hanya menjual buah secara eceran, Star Fresh (Raju) kini sukses mengembangkan usahanya menjadi salah satu distributor buah impor.
Tak hanya menyuplai sebagian wilayah di Riau. Bahkan sudah mampu menjangkau hingga ke Sumatera Barat (Sumbar). Tekun dan tak kenal lelah prinsip yang ia lakoni sejak awal merintis usahanya
Oktober 2020 menjadi titik awal perjalanan bisnis buahnya. Suka dan duka telah dilalui ayah dari dua anak perempuan itu Kerja keras tak kenal lelah semakin membesarkan usaha distributor buah impor bernama Star Fresh.
Raju saat menapaki kilas perjalanan usahanya yang kini masih ia kenang. Usaha penjualan buah ecerannya di Jalan Imam Munandar, tak jauh dari Batalyon Arhanud. Sebagai pemain baru, relasinya masih terbatas. Usahanya juga belum banyak dikenal. Namun perlahan tapi pasti, ia dengan cepat membalikan keduanya.
"Kuncinya kepercayaan. Kami melayani sepenuh hati. Buah-buahan yang kami jual pun berkualitas," ujar Raju, Sabtu (19/7/25).
Usaha buah ecerannya terus berkembang. Pembeli awalnya sebatas eceran mulai ada ada permintaan dalam jumlah banyak. Tak cuma satu orang, permintaan pun semakin banyak. Raju pun menyanggupi.
Hanya dua tahun, pada tahun 2022, Raju mulai membuka distribusi buah-buahan di kawasan Jalan Imam Munandar Ujung. Lokasnya tak jauh dari Kawasan Wista Alam Mayang.
Sejak itulah, Star Fres dulunya menjual buah eceran sekarang sudah menjadi distributor. Menurut Raju, buah yang dijualnya, fokus pada buah impor. Seperti buah anggur, apel, pir, lengkeng, jeruk sunkist berlebel impor yang didatangkan dari Medan dan Jakarta.
Menariknya usaha buah yang dijalankanya itu kini tak hanya untuk memenuhi permintaan sebagian besar wilayah daratan dan pesisir Riau. Tapi juga melayani hingga ke Sumbar.
"Kami fokus ke buah impor seperti anggur, apel, pir, lengkeng, jeruk sunkist dan lainnya. Sekarang distribusi kami bisa mencapai ribuan karton buah per bulan," ujar Raju.
Dalam rentang satu bulan saja, Star Pres mendistribusikan sebanyak seribu karton ke masyarakat melalui sejumlah agen.
Namun di balik kesuksesan tersebut, Raju tak menampik adanya tantangan besar yang harus dihadapi, terutama terkait dengan karakteristik buah segar yang sangat rentan rusak.
"Buah ini tidak bisa disimpan lama. Daya tahannya sangat terbatas, biasanya hanya satu sampai dua hari harus segera didistribusikan. Kalau sempat tertahan karena belum sempat dikirim, ya terpaksa kita musnahkan. Tidak mungkin kita jual buah dengan kualitas yang sudah menurun,” jelasnya.
Sebagai distributor, Raju menegaskan bahwa pihaknya bukanlah importir langsung. Melainkan mengambil pasokan dari importir resmi di Jakarta dan Medan. Ia memastikan seluruh dokumen dan surat-surat pendukung distribusi mereka lengkap, termasuk faktur pembelian dan surat karantina untuk pengiriman antarpulau.
Raju pun tak sungkan menunjukan NIB (Nomor Induk Berusaha). Kemudian izin gudang. Baginya, berusaha sesuai ketentuan jauh lebih aman.
"Kalau dari Jakarta, kami lengkap dengan surat karantina karena itu masuk antar pulau. Sedangkan dari Medan tidak perlu karena masih satu daratan," jelasnya lagi.
Kini, Star Fresh mempekerjakan 18 orang karyawan untuk menangani operasional distribusi buah setiap harinya. Ke depan, Raju berharap usahanya bisa semakin berkembang dan menjadi rujukan utama kebutuhan buah impor di Riau dan Sumbar.
Disisi lain, Raju ternyata juga punya masalah. yang terkadang membuatnya geleng kepala. Tak sedikit pihak tertentu mendatangi usahanya mempertanyakan perizinan dimilikinya.
Kendati sudah diperlihatkan, namun ada kesan berbagai upaya untuk mencari kesalahan. Padahal menurut Raju, soal kelengkapan administrasi adalah hal dasar yang selalu ia jaga.
Di antaranya pihak tertentu yang mengaku dari lembaga swadaya masyarakat, hingga mengatasnamakan media yang namanya tak familiar. Awalnya hanya ada beberapa orang mempertanyakan soal perizinan. Izin-izin pun diperlihatkan. Anehnya, beberapa hari kemudian, belasan orang juga mempertanyakan hal yang sama.
Di antaranya bahkan ada yang hanya mau konfirmasi ke melalui sambungan telephone. Ada juga yang meminta klarifikasi pertanyaan tertulis melaui surat.
Raju pun merasa aneh, ketika semua izin yang ditanyakan, tapi ada kesan mencari-cari kesalahan lainya. "Yang mau datang silahkan, kami layani. Tapi untuk surat-menyurat formal kami memang tak melayani. Kami selalu terbuka jika ada pihak yang ingin melakukan klarifikasi langsung atas dokumen dan legalitas usaha silahkan datang," tegas Raju.***(mok)