Riauterkini - PEKANBARU - Baru tiga bulan dilantik sebagai Ketua DPW Gerakan Pemuda Ansor Riau, Khairul Huda sudah membuat gebrakan. Organisasi ini tak hanya bergerak di bidang keagamaan dan sosial, tetapi juga aktif membangun kemandirian ekonomi kader melalui berbagai program strategis.

Ansor Riau saat ini mengelola beberapa unit usaha dan lembaga di bawah naungan Yayasan Ansor Riau Emas. Beberapa di antaranya adalah Koperasi Nahdlatut Tujjar di bawah pimpinan Ustadz Suwandi. Kemudian Ansor Institut, Stokis serta media online Latahnews.com.

"Kami ingin membangun pondasi ekonomi organisasi yang kuat dan mapan. Tujuannya agar seluruh kader, terutama di Riau, dapat merasakan manfaat ekonomi yang nyata," kata Khairul Huda, Rabu (23/7/25).

Dijelaskanya, lembaga-lembaga kemandirian ekonomi Pemuda Ansor tersebut sudah resmi di launching termasuk dilakukan MoU bersama sejumlah mitra sebagai pendukung keberlangsungan usaha. Salah satu motor penggerak ekonomi Ansor Riau adalah koperasi digital bernama Nahdatul Azahra. Koperasi ini memiliki berbagai produk unggulan, termasuk pupuk sawit dan air kemasan. Produk-produk tersebut akan didistribusikan melalui jaringan kader Ansor dan jamaah Nahdlatul Ulama. Selain itu, Pemuda Ansor juga memiliki produk air kemasan yang nantinya akan didistribusikan kepada kader.

"Produk pupuk misalnya, akan dipasarkan langsung oleh para kader sebagai distributor sekaligus konsumen. Ini menambah nilai ekonomi langsung kepada mereka," jelas Khairul.

Sejauh ini, koperasi digital telah menjalin kerja sama (MoU) dengan 10 pihak, terdiri dari dua lembaga dan delapan perusahaan, terutama di sektor pengamanan dan jasa konstruksi.

Langkah strategis lainnya adalah program Warung BUMA yang bekerja sama dengan Indogrosir. Program ini memungkinkan kader Ansor membuka warung usaha ritel dengan sistem stokis.

"Ada tiga tipe usaha yang bisa dipilih kader. Tipe B dengan modal Rp45 juta untuk ukuran tempat 3x5 meter, tipe A sebesar Rp60 juta untuk satu ruko, dan jika dua pintu ruko maka bisa dikembangkan menjadi seperti mini market ala Indomaret dengan modal Rp500 juta," ujar Khairul.

Selain aspek ekonomi, Khairul Huda juga mendorong penguatan di bidang pendidikan melalui Ansor Institut yang langsung beroperasi di bawah yayasan. Kemudian media informasi internal Latahnews.com sebagai sarana komunikasi dan publikasi.

“Kami baru berjalan sekitar tiga bulan, tapi semua unit ini sudah mulai aktif dan kami optimis akan berkembang pesat dalam waktu dekat,” tutupnya. ***(mok)