Riauterkini - TELUKKUANTAN - Bupati Kuantan Singingi, Dr. H. Suhardiman Amby, MM ultimatum bagi siapa saja pembuat rusuh yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa bakal berhadapan dengan dubalang atau penjaga tanah adat Rantau Kuantan di seluruh wilayah .

Peringatan itu disampaikan Bupati dalam deklarasi damai mengingat situasi dibeberapa wilayah Indonesia saat ini terjadi gelombang demonstrasi, yang berdampak pada kerusuhan dan gangguan keamanan Nasional.

Mengantisipasi itu, di Rantau Kuantan sendiri, dalam menjalankan roda pemerintah dikenal dengan Tigo Tungku Sajorangan, Tali Tigo Sapilin. Falsapah ini meliputi "urang godang", para penghulu, ninik mamak, monti, dubalang, seluruh anak kemenakan, para kepala desa dan Ketua BPD.

"Melihat kondisi ini para datuk-datuk sudah selayaknya menjalankan fungsinya selaku pemilik negeri ini, mengendalikan anak kemenakan," kata Bupati, pada kesempatan deklarasi damai, Rabu (3/8/2025) di Lapangan Limuno Telukkuantan.

Seluruh daratan dan peradaban Kuantan Singingi adalah tanah adat. Maka kata Bupati sudah sepatutnya para datuk-datuk se-Kabupaten Kuansing berperan mengendalikan anak kemenakannya.

"Jangan membuat gaduh yang dilarang adat, serta hukum negara termasuk yang bisa membuat perpecahan di tengah-tengah masyarakat, apalagi sampai anarkis," kata Bupati memperingatkan.

Maka Bupati mengultimatum, bagi siapa saja yang mencoba-coba mengganggu keamanan di Kuansing, sudah sepatutnya para datuk-datuk mencanangkan anak cucu kemenakan, mengusir pengganggu ketertiban dan pengrusakan Kuansing.

"Intinya, Kuansing ingin aman dan damai," tegas Bupati.

Bupati yang bergelar adat Datuk Panglimo Dalam, menekankan untuk anak cucu kemenakan tidak dilarang dalam menyampaikan aspirasi kepada lembaga yang mewakili, namun harus santun.

"Silakan sampaikan aspirasi secara santun, dan damai, tidak bersikap anarkis, merusak harta benda, apalagi aset negara yang dibangun dengan uang rakyat," katanya.

Negeri Rantau Kuantan, julukan daerah Kuansing, katanya menerima siapa saja yang datang untuk mencari kehidupan. Tapi jangan coba-coba mengganggu apalagi memprovokasi anak kemenakan.

"Jika itu dilanggar, maka sudah saatnya para dubalang menunjukkan taringnya dalam menjaga negeri," ucap Bupati dengan lantang.

Hadir dalam deklarasi damai ini Ketua DPRD H. Juprizal, SE. MSi, Kapolres AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, Kajari Sahroni, SH. MH, Ketua Pengadilan Negeri Teluk Kuantan, Subiar Teguh Wijaya, SH, Kalapas Wiwid Ferianto.

Kemenag H. Suhelmon, MA, Sekda Zulkarnain, ST. M.SI, Ketua LAMR Drs. Masnur, MM, Ketua Harian Limbago Adat Nagori (LAN) Datuk Sirajo Dinardin, serta para datuk penghulu, dubalang dari LAMR Kuansing, LAN, dinas dan badan di lingkungan Pemkab Kuansing.*** (Jok)