Riauterkini - PEKANBARU - Universitas Riau (Unri) melalui Program Riset Unggulan Tahun 2025 melaksanakan penelitian yang berfokus pada pengembangan wisata berbasis masyarakat di Kawasan Pesisir Kampung Bandar, Kota Pekanbaru.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr Zulkarnain, selaku Koordinator Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Pascasarjana Unri. Kemudian anggota tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan yakni Dr. Lamun Bathara, S.Pi., M.Si; Asnika Putri Simanjuntak, M.Si; Ardi Gustri Purbata, S.P., M.Si; M. Irsyad Nur, M.Si; dan Habib Irsya, S.Pi.
Penelitian ini bertujuan merancang strategi komunikasi efektif guna meningkatkan pengetahuan serta persepsi masyarakat terhadap potensi wisata pesisir Kampung Bandar. Sebagai bagian dari kegiatan, pada 23 Agustus 2025, tim peneliti menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Kampung Bandar.
Kegiatan tersebut menghadirkan Ayat Cahyadi, S.Si., M.PWK, anggota DPRD Provinsi Riau sekaligus ahli perencanaan kota, untuk memberikan pandangan terkait strategi komunikasi dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata.
Menurut Dr. Zulkarnain, pengembangan wisata berkelanjutan tidak hanya bertumpu pada infrastruktur, tetapi juga membutuhkan pendekatan komunikasi yang menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.
"Partisipasi masyarakat yang efektif hanya bisa terwujud dengan komunikasi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik lokal,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan media digital seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk promosi destinasi wisata. Platform tersebut dinilai mampu menjangkau generasi muda dan memperluas daya tarik Kampung Bandar sebagai destinasi wisata pesisir yang unik.
"Media sosial dapat menjadi jembatan yang kuat untuk mempromosikan Kampung Bandar, terutama bagi wisatawan muda,” tambahnya.
Sementara itu, Ayat Cahyadi menilai, penguatan strategi komunikasi juga perlu melibatkan media lokal serta konten kreator agar pesan yang disampaikan lebih sesuai dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat.
"Pendekatan komunikasi yang selaras dengan nilai budaya lokal akan memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap destinasi wisata mereka sendiri,” terangnya.
Melalui riset ini, tim Unri berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan sektor pariwisata Riau, khususnya dalam mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian potensi wisata pesisir Kampung Bandar.
Sebagai salah satu kawasan tua di tepian Sungai Siak, Kampung Bandar memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat. Dulu, wilayah ini menjadi pusat perdagangan dan peradaban Melayu di Pekanbaru.
Kini, melalui penelitian dan strategi komunikasi yang terencana, kawasan ini diharapkan dapat bangkit sebagai destinasi wisata pesisir unggulan yang menggabungkan pesona alam, budaya, dan kehidupan masyarakat lokal. ***(rls/mok)