Riauterkini-RENGAT-Menyikapi terjadinya serangan harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) terhadap warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) di dalam kawasan TNBT, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menerjunkan tim ke lokasi kejadian.

“Sementara kami menugaskan staf di tingkat tapak (Resor Kerumutan Selatan dan staf Bidang Rengat) untuk mendalami informasi terjadinya interaksi negatif manusia dan satwa Harimau Sumatera di Desa Rantau Langsat tersebut dengan melakukan cek lokasi kejadian (cek tanda satwa) dan pasang kamera trapp,” tegas Ade Kurniadi Karim, S.Hut., M.P. Kepala Seksi KSDA Wilayah I Pelalawan kepada riauterkinicom, Selasa (21/10/25) melaui selulernya.

Dengan adanya interaksi negatif manusia dan satwa harimau sumatera di daerah Sungai Balam Dusun Nunusan Desa Rantau Langsat Kecamatan Batang Gansal, Inhu pada Senin 20 Oktober 2025 sekira pukul 09.00 Wib Kepala Seksi KSDA Wilayah I mengimbau warga sekitar agar tidak melakukan aktifitas sebelum jam tujuh pagi dan segera pulang sebelum jam lima sore.

“Warga ketika bekerja ke hutan jangan sendirian minimal berkelompok tiga orang atau lebih, bawa peralatan (Sajam) untuk penjagaan dan tidak melakukan aktivitas ke ladang sebelum jam tujuh pagi dan atau segera pulang dari hutan sebelum jam lima sore. Tetap waspada dan berhati-hati dalam bekerja,” imbau nya.

Sementara itu, Kapolsek Batang Gansal Iptu Agus Ferinaldi,S.Sos,MH mengungkapkan serangan harimau sumatera terhadap warga bernama Butet alias Bantet (28) terjadi pada Senin 20 Oktober 2025 sekira pukul 09.00 Wib di daerah Sungai Balam Dusun Nunusan Desa Rantau Langsat Kecamatan Batang Gansal, Inhu.

“Korban yang sehari hari bekerja sebagai pencari damar, saat tengah mencari damar di daerah Sungai Balam mendengar suara harimau, namun korban tetap melanjutkan bekerja mencari damar, saat itu korban melihat tiga ekor harimau yang langsung menerkam bagian kaki kiri nya,” ungkapnya.

Korban berusaha menendang menggunakan kaki kanan namun seekor harimau lainya menggigit lutut kanan korban, tiga ekor harimau tersebut langsung meninggalkan korban, setelah korban berusaha melawan. Setelah harimau tersbut pergi korban langsung berlari ke pondok untuk meminta pertolongan.

“Korban kemudian dibawa menuju pemukiman di Dusun Nunusan dengan berjalan kaki sekitar 1,5 jam untuk kemudian dibawa ke Desa Lemang menggunakan transportasi Air dan dilanjutkan ke Puskesmas Batang Gansal menggunakan ambulance desa. Dengan kondisi luka yang dialami, korban kemudian di rujuk Ke RSUD Indrasari Rengat,” jelasnya. ***** (guh)