Logo RTC
Logo AMSI
Logo HUT RTC Ke 22
 
 
 
Kumpul di Jakarta, Para Pakar ASEAN Rumuskan Profil Blue Carbon dan Blue Finance Pertama di Kawasan



Riauterkini-JAKARTA– Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Pemerintah Jepang, dan United Nations Development Programme (UNDP) menyelenggarakan ASEAN Regional Workshop on Blue Carbon and Finance Profiling pada 27–28 November di Jakarta untuk memperkuat koneksi antara sains dan kebijakan dalam mendukung aksi iklim di wilayah pesisir dan perairan tawar.

Diselenggarakan di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, kegiatan regional ini merupakan bagian dari Proyek ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling (ABCFP), sebuah inisiatif regional yang didanai oleh Pemerintah Jepang dan diimplementasikan oleh UNDP Indonesia bersama ASEAN Coordinating Task Force on Blue Economy (ACTF-BE). Proyek ini membantu negara-negara ASEAN memahami kondisi serta nilai ekonomi ekosistem pesisir dan biru untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan menarik pembiayaan bagi upaya perlindungan dan restorasi.

Sebanyak 30 pakar teknis dari 11 negara anggota ASEAN berkumpul untuk membahas metodologi pengumpulan data, meninjau pendekatan analitis, dan menyusun 11 Blue Carbon Profiles dan 11 Blue Finance Profiles tingkat nasional, serta dua profil regional pendukung. Seluruh profil ini akan diluncurkan pada Maret 2026 dan diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pemerintah mengenai aset blue carbon dan kebutuhan pendanaannya, sekaligus mendukung penyusunan kebijakan yang lebih aplikatif untuk perlindungan pesisir, memperkuat strategi iklim, dan mendorong investasi pada sektor ekonomi biru yang berkelanjutan.

Ekosistem pesisir seperti mangrove, padang lamun, dan lahan gambut merupakan aset alam yang sangat bernilai namun juga rentan. Ekosistem ini menyimpan karbon dalam jumlah besar, menopang perikanan, melindungi garis pantai dari abrasi, dan menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir. Namun, tekanan akibat konversi lahan, polusi, dan dampak perubahan iklim terus meningkat. Melalui ABCFP, negara-negara ASEAN berupaya menutup kesenjangan data dan pendanaan dengan memetakan potensi ekosistem biru, mengidentifikasi kondisi kebijakan yang mendukung, serta merumuskan peluang pembiayaan publik, privat, dan inovatif.

Mewakili ASEAN sebagai Shepherd ACTF-BE, Dr. Eka Chandra Buana, Deputi Menteri Bidang Pengembangan Makro BAPPENAS, menegaskan bahwa penguatan blue carbon dan blue finance merupakan pilar penting dalam agenda ekonomi biru ASEAN. “Workshop ini menunjukkan bagaimana negara-negara ASEAN dapat bekerja secara kolektif untuk memperkuat pengetahuan bersama dan mengembangkan pendekatan yang mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Mr. Chujo Kazuo, Minister/Deputy Chief of Mission, Mission of Japan to ASEAN, menegaskan kembali kemitraan erat Jepang dengan ASEAN serta komitmennya untuk mendukung ekonomi biru yang berkelanjutan. Ia menyampaikan: “Jepang memandang penting kolaborasi dengan mitra regional dan para ahli lokal. Keahlian harus berakar pada pengetahuan lokal, dan kebijakan harus dibentuk melalui kepemilikan regional.” Ia juga menambahkan: “Pekerjaan ini kompleks, namun dampak potensialnya sangat besar. Melalui proyek ini, kita mengambil langkah penting untuk melindungi ekosistem vital, memperkuat ketahanan iklim, menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan, serta menjaga kemakmuran dan keamanan kawasan.”

Sementara itu, Ms. Sujala Pant, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia, menyoroti kuatnya kolaborasi ilmiah di balik proses penyusunan profil tersebut. “Upaya profiling ini melibatkan 98 pakar individu dari 35 institusi akademik dan riset di seluruh ASEAN dan Timor-Leste. Ini merupakan komunitas ilmiah yang signifikan bagi kawasan, dan jejaring yang terbentuk melalui inisiatif ini dapat terus mendukung ACTF-BE dalam melanjutkan agendanya,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa dua hari lokakarya ini dirancang sebagai sesi kerja intensif untuk mematangkan draf, memperkuat asumsi, serta mengidentifikasi keterkaitan antara analisis karbon dan pendanaan, sekaligus memahami pola umum dan perbedaan antarnegara.

Sepanjang kegiatan, para peserta berdiskusi mengenai integrasi data, metode valuasi, dan kerangka pembiayaan agar profil akhir dapat menjadi alat praktis bagi pengambil keputusan di tingkat nasional maupun regional.

ABCFP merupakan bagian dari inisiatif Japan–ASEAN Blue Economy Cooperation, yang bertujuan memperkuat kolaborasi regional, memperluas solusi iklim berbasis alam, serta mendukung ekonomi biru yang tangguh dan inklusif di kawasan ASEAN.***(rls/yan)

 
BERITA SEBELUMNYA :
Advertorial
Jumat, 21 Nopember 2025

Komisi I DPRD Riau Bahas Finalisasi Renja Kesbangpol 2026, Soroti Pelaporan Kegiatan dan Isu Strategis Daerah

Komisi I DPRD Riau Bahas Finalisasi Renja Kesbangpol 2026, Soroti Pelaporan Kegiatan dan Isu Strategis Daerah

Galeri
Rabu, 26 Nopember 2025

Riau Sepakati APBD 2026 — DPRD dan Pemprov Tandatangani KUA-PPAS

Riau Sepakati APBD 2026 — DPRD dan Pemprov Tandatangani KUA-PPAS. Berikut galeri fotonya.

Advertorial
Jumat, 21 Nopember 2025

Komisi II DPRD Riau Dorong Penguatan Program Inovatif dalam Finalisasi Renja Dinas Kelautan dan Perikanan 2026

Komisi II DPRD Riau Dorong Penguatan Program Inovatif dalam Finalisasi Renja Dinas Kelautan dan Perikanan 2026.

Advertorial
Kamis, 20 Nopember 2025

Komisi II DPRD Riau Tegaskan Efektivitas Program dan Pemerataan Kegiatan dalam Finalisasi Renja Dinas Pariwisata 2026

Komisi II DPRD Riau Tegaskan Efektivitas Program dan Pemerataan Kegiatan dalam Finalisasi Renja Dinas Pariwisata 2026

Galeri
Selasa, 25 Nopember 2025

Bapemperda Gelar Rapat Pembahasan Usulan Program Propemperda Provinsi Riau Tahun 2026

Bapemperda Gelar Rapat Pembahasan Usulan Program Propemperda Provinsi Riau Tahun 2026

Advertorial
Rabu, 19 Nopember 2025

Komisi II DPRD Riau Dorong Efisiensi Anggaran dan Prioritas Program dalam Finalisasi Renja Disperindagkop dan UKM 2026

Komisi II DPRD Riau Dorong Efisiensi Anggaran dan Prioritas Program dalam Finalisasi Renja Disperindagkop dan UKM 2026.

Berita Lainnya

Kamis, 27 Nopember 2025

Selain Renovasi Sekolah, BRI Peduli juga Serahkan Beasiswa


Kamis, 27 Nopember 2025

Gerak Cepat, Tim Raicet Satlantas Polres Pelalawan Urai Kepadatan di Lokasi Laka Lantas


Kamis, 27 Nopember 2025

Respon Himbauan BMKG, Bupati Kuansing Ingatkan Steakholder Terkait Tingkatkan Kewaspadaan


Kamis, 27 Nopember 2025

Enam Pembalak Liar Ditangkap, Polisi Pelalawan Sita Chainsaw di Lokasi


Kamis, 27 Nopember 2025

Hari ke 11 Operasi Zebra LK 2025, Satlantas Polres Inhil Lakukan Tes Urine Pengemudi Angkutan Umum dan Barang


Kamis, 27 Nopember 2025

Anak Angkat di Pelalawan Diamankan Polisi, Ini Kasusnya


Kamis, 27 Nopember 2025

Bupati Kuansing Terima Kunjungan FPM Provinsi Riau


Kamis, 27 Nopember 2025

PT Arara Abadi Berkolaborasi Bersama Unri dan Media Lakukan Mitigasi, Sosialisasi, Pencegahan Kathutla


Kamis, 27 Nopember 2025

Polsek Tanah Putih Sosialisasikan Program Green Policing di SDN 006 Sekeladi, Tanamkan Kepedulian Lingkungan Sejak Dini


Kamis, 27 Nopember 2025

Pemkab Kuansing Terima Penghargaan dari KPID Atas Peduli Penyiaran


Kamis, 27 Nopember 2025

Pemkab Kuansing Terima Penghargaan Dari KPID Atas Peduli Penyiaran.


Kamis, 27 Nopember 2025

Tekad Kuansing Zero Blankspot Bupati Intruksikan Kominfo Kejar Dana Pusat


Rabu, 26 Nopember 2025

KPID Riau Award 2025, Pemprov Riau Raih Penghargaan Institusi Peduli Penyiaran


Rabu, 26 Nopember 2025

Ponsel Dihantam Martil, Ganja Dibakar, Ekstacy Dilebur, Begini Suasana Pemusnahan BB di Rohil


Rabu, 26 Nopember 2025

Di HUT Korpri Wabup Muklisin Lantik PPPK Tahap I dan II di Lapangan Limuno


Rabu, 26 Nopember 2025

Belanja APBD Riau 2026 Turun Jadi Rp8,3 Triliun


Rabu, 26 Nopember 2025

Riau Sepakati APBD 2026 — DPRD dan Pemprov Tandatangani KUA-PPAS


Rabu, 26 Nopember 2025

Gegara Kebijakan Direksi Lama, PT SPR Trada Rumahkan Karyawan, Tunggu Hasil Audit BPKP


Rabu, 26 Nopember 2025

Wabup Kuansing Pimpin Upacara di HUT PGRI dan Korpri


Rabu, 26 Nopember 2025

Dua Padi Lokal Inhil Lulus Sidang Pelepasan Varietas Unggul di Cipayung