Riauterkini-PEKANBARU- PT Pertamina Hulu Rokan terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing bagi masyarakat. Bersama mitra pelaksana Politeknik Caltex Riau (PCR), PHR kembali meluncurkan Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau.
Program vokasi merupakan bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR dalam mengembangkan kompetensi masyarakat. Para peserta dibekali keterampilan dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi agar dapat bersaing di dunia kerja hingga mampu berwirausaha.
Manajer External Communication and Stakeholders Relation (ECSR) South PHR WK Rokan Wan Dedi Yudishtira mengatakan, kegiatan ini sekligus sebagai bentuk dukungan program Menara Vokasi yang digagas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dikjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta implementasi Pergub Riau no. 6 tahun 2022 tentang penguatan aspek vokasi oleh industri dan dunia usaha.
“Tentunya kami berharap, program ini dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM di Riau serta selaras dengan program _link and match_ untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” katanya.
PHR bersama PCR melaksanakan penguatan vokasi dalam bentuk kegiatan pembinaan, pelatihan dan sertifikasi bagi SMK dan masyarakat di wilayah operasi PHR WK Rokan dengan total penerima manfaat sebanyak 627 orang yang meliputi santri pesantren, masyarakat dan UMKM.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna di lingkungan pesantren dan masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Ibnu Al Mubarok, di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Kegiatan ini menyasar 264 santri serta 120 masyarakat dan satu kelompok UMKM.
Kemudian program pengembangan keterampilan bagi 220 masyarakat kurang mampu di Kabupaten Rokan Hilir, sedangkan di Kabupaten Bengkalis menyasar sebanyak 23 orang.
Lewat program ini, PCR bahkan berhasil memperoleh Matching Fund Vokasi 2023 dari Direktorat Jenderal Vokasi, Kemendikbudristek melalui platform Kedaireka dengan program Penguatan Ekosistem Entrepreneurship berbasis Teknologi di Pesantren dan masyarakat sekitar.
PHR terus konsisten mendorong peningkatan kapasitas masyarakat yang berdaya saing. Pada tahun 2022, PHR bersama PCR melaksanakan tujuh kegiatan peningkatan SDM di antaranya SMK binaan, pengembangan kapasitas pimpinan SMK, pengembangan kapasitas tenaga pendidik SMK, pengembangan kapasitas siswa SMK.
Kemudian pelatihan dan sertifikasi Operator K3 migas bagi angkatan kerja. Pengembangan keterampilan bagi masyarakat Rokan Hilir serta penguatan tata kelola Perguruan Tinggi Vokasi berbasis tekonologi informasi terintegrasi.
Kepala Dinas Pendidikan Riau Kamsol memberikan apresiasi atas kolaborasi PHR bersama instansi pendidikan dalam hal ini PCR yang terus konsisten melaksanakan penguatan vokasi. Merujuk Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Vokasi kata Kamsol, pendidikan vokasi menjadi Langkah strategis dalam Pembangunan SDM unggul dan bedaya saing di Provinsi Riau.
Menurutnya, penguatan pendidikan vokasi menjadi suatu momentum yang perlu segera _direspons_, tidak hanya oleh pemerintah pusat, dan satuan pendidikan vokasi, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, perguruan tinggi dan dunia usaha.
“Semoga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya kompetensi Riau melalui serangkaian pelatihan dan sertifikasi serta memberikan dampak positif dalam revitalisasi bidang pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi di Provinsi Riau,” ucapnya.
Direktur Politeknik Caltex Riau, Dadang Syarif Sihabudin Sahid mengatakan, sebagai bagian dari koordinasi penguatan vokasi, PCR berperan dalam penguatan bidang pendidikan dan penelitian. PCR juga mendorong pengembangan bidang sosial dengan membantu pengetahuan teknologi dan sistem informasi bagi masyarakat sehingga bisa berdampak secara ekonomi.
“Kita ingin UMKM yang dibantu dengan teknologi dan sistem informasi dapat naik kelas,” katanya.
Tidak hanya peningkatan kompetensi dan _hardskill_, generasi muda lulusan SMK juga perlu penguatan di bidang _softskill_ dan pendidikan karakter seperti kedisiplinan, kejujuran dan integritas.
“Kompetensi tetap harus diperkuat, namun pendidikan karakter dan _softkill_ menjadi bagian penting dari peningkatan kapasitas,” tukasnya.
Sementara itu, Analis Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Vallerina mengatakan, program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau sejalan dengan pilar pertama industri hulu migas dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045 yakni Pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu indikator indeks pembangunan manusia adalah kesejahteraan masyarakat, melalui penguatan vokasi ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat menuju sejahtera.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi serta mendukung atas Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk bersama-sama mencapai taraf hidup yang sejahtera. Dan mohon doa agar kami bersama dengan seluruh KKKS dapat mencapai target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD sesuai arahan bapak Presiden Republik Indonesia,” ucapnya.*(H-we)