Riauterkini - PEKANBARU - Temuan kasus HIV dan AIDS yang ditemukan saat ini patut menjadi perhatian bersama termasuk di Kota Pekanbaru. Untuk itu juga menjadi tanggung jawab bersama melakukan upaya penanggulangannya.
Salah satu upaya yang strategis dilakukan adalah dengan melakukan konsolidasi pemangku kepentingan yang berperan serta dalam upaya penanggulangan AIDS di Kota Pekanbaru. Demikian disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut.
Salah satu upaya konsolidasi tersebut, KPA Kota Pekanbaru bersama kelompok masyarakat peduli AIDS yang selama ini melaksanakan upaya penanggulangan AIDS di kota Pekanbaru menggelar rapat koordinasi dan dipimpin langsung Ketua Pelaksana KPA Kota Pekanbaru, Jum’at, (2 /8 /2023 )di Kantor Dinas Kesehatan Komplek Perkantoran Tenayan Raya.
Melalui rapat koordinasi ini diharapkan ada konsolidasi para pihak dan dibahas pencapaian program yang sudah dilakukan selama ini. Selain itu juga dihimpun masukan dan saran yang patut untuk ditindaklanjuti dalam upaya meningkatkan upaya penanggulangan AIDS di Kota Pekanbaru. Dalam rapat ini dibahas juga penyelesaian kendala dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan penanggulangan AIDS.
Penanggulangan AIDS di Kota Pekanbaru menurut Ingot menjadi serius untuk diupayakan dengan dukungan berbagai pihak. Salah satu pihak yang diharapkan peran sertanya adalah dunia usaha. Disamping temuan kasus masih ditemukan termasuk pada sektor dunia usaha/swasta, HIV dan AIDS juga termasuk salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) kepala daerah. Artinya menjadi salah satu kewajiban daerah dan ukuran keberhasilan daerah serta menjadi penilaian dalam pelaksanaan pembangunan. KPA Kota Pekanbaru sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya akan bertindak sebagai dirigen atau konduktor dalam upaya penanggulangan AIDS di Kota Pekanbaru.
"Peran serta para pihak atau stakeholder termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan tokoh lainnya sangat diperlukan. Salah satu stakeholder yang punya peran besar dalam upaya penanggulangan AIDS adalah ulama dan tokoh agama lainnya. Oleh sebab itu kedepan keterlibatan organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) akan diintensifkan. Selain itu partisipasi masyarakat luas juga sangat diperlukan. Upaya koordinasi dengan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru juga akan dioptimalkan sesuai tupoksinya," pungkas Ingot. ***(Dan)