riauterkini-JAKARTA-Asia Pacific Rayon (APR) mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia. Dukungan ini ditunjukkan dengan keterlibatan produsen serat viscose-rayon berkelanjutan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau ini dalam gelaran road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025. Dukungan APR ini sejalan untuk menyukseskan kolaborasi dengan unsur pentahelix.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan salah satu upaya untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai modest fesyen dunia yang unggul dan berkualitas serta mampu beradaptasi dengan dunia mode internasional adalah melalui kolaborasi dengan unsur pentahelix.
Subsektor fesyen diketahui menjadi penyumbang ekspor ekonomi kreatif Indonesia terbesar. Tercatat dari total 28 miliar dolar AS, 60 persennya disumbangkan oleh industri fesyen.
“Karenanya potensi fesyen Muslim ini harus kita kembangkan bersama-sama bukan hanya untuk pasar lokal tapi juga pasar internasional,” ujar Sandiaga, dalam Penta Talk Inkubasi Modest Fesyen Tahap II, yang digelar di Jakarta Fashion Hub (JFH), sebagai rangkaian acara road to Jakarta Muslim Fashion Week 2025.
Turut hadir dalam dioalg tersebut yakni Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati, Presiden Direktur Asia Pacific Rayon (APR) Basrie Kamba, CEO Scarf Media Temi Sumarlin, dan Founder IFI Irma Mutiara.
Pada saat yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Mardyana Listyowati menambahkan, dalam menjadikan Indonesia sebagai modest fesyen dunia kuncinya ada tiga yakni kolaborasi, networking, dan inovasi.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur Asia Pacific Rayon, Basrie Kamba berbicara mengenai dukungan APR sebagai industri hulu penghasil material rayon dalam mendukung pertumbuhan fesyen modest Indonesia di tengah peluang pasar modest yang sangat tinggi, baik di dalam negeri maupun di dunia.
“Konsumsi dalam negeri meningkat. Artinya Indonesia memiliki potensi dan peluang yang sangat luas. Karena itu memang harus memperkuat kerja sama dengan stakeholder lainnya,” kata dia.
"Kehadiran APR kami harapkan dapat terus mendukung industri tekstil dan fesyen untuk terus tumbuh. Kami memproduksi 300.000 ton serat rayon per tahun yang sangat cocok penggunaannya untuk fesyen modest dan sejalan dengan harapan Indonesia menjadi kiblat fesyen modest dunia," jelas Basrie.
Sebagai informasi, serat viscose-rayon APR bersifat lembut dan breathable. Sangat pas bila diaplikasikan pada pakaian modest, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Sifatnya yang biodegradable (mudah terurai) menjadikan viscose-rayon sebagai material yang tepat untuk mendukung modest fashion berkelanjutan.
Inkubasi Fesyen Modest Tahap II merupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan Inkubasi Fesyen Modest Road to JMFW 2025 setelah sebelumnya dilaksanakan seminar dan kurasi di 4 kota, yaitu Pekanbaru, Makassar, Solo, dan Bogor.
Rangkaian kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Jakarta Fashion Hub dengan Asia Pacific Rayon serta didiukung oleh Kemenparekraf/Baparekraf dan Kemendag. Jakarta Fashion Hub adalah sebuah ruang kolaboratif yang menjadi one stop solution untuk para pegiat fesyen dan kreatif.
JFH didirikan oleh APR sejak 2021 lalu dan diresmikan oleh Sandiaga Uno pada saat itu. Saat ini JFH sudah memiliki lebih dari 10.000 anggota dan berkolaborasi dengan lebih dari 200 jenama serta desainer lokal. ***(rls)