riauterkini-SIAK SRI INDRAPURA - Bayangkan berdiri di hadapan sebuah istana megah yang menggabungkan arsitektur Melayu, Arab, dan Eropa. Istana Siak, mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura, bukan hanya sekadar bangunan kuno, melainkan saksi bisu kejayaan sebuah kerajaan Melayu.
Setiap sudut istana menyimpan kisah sejarah yang memukau, dari singgasana sultan hingga koleksi benda-benda pusaka. Di sini, waktu seakan berhenti, membiarkan kita larut dalam keindahan masa lalu.
Di halaman samping Istana Siak adapula Kapal Kato Kesultanan Siak. Kapal bersejarah yang memukau, merupakan salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Siak. Meskipun kondisinya sudah tidak seutuh dulu, kapal ini tetap menarik minat para wisatawan untuk mengunjunginya.
Skywalk Tengku Buwang Asmara: Menikmati Panorama Kota dari Ketinggian
Kemudian, bagi Anda yang menyukai sensasi adrenalin, Skywalk Tengku Buwang Asmara adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Lokawisata ini, menawarkan pemandangan kota Siak yang menakjubkan.
Nama skywalk diambil dari nama Sultan Siak kedua, yakni Tengku Buwang Asmara. Lokasinya berdekatan dengan destinasi wisata peninggalan sejarah Sultan Siak, seperti Istana Siak, Mesjid Sultan Syahbudin, Tangsi Belanda, makam Sultan Siak, makam para penasehat Sultan.
Pembangunan skywalk sudah diuji Kemendikbudristek agar tidak menghilangkan makna sejarah di lokasinya. Bahkan, sebelum dibangun, Pemkab Siak mengundang pihak kementerian agar melakukan berbagai uji dan assesmen.
Skywalk dibangun pada tahun 2022 lalu dengan ornamen yang diimpor. Diresmikan pada bulan Februari 2023. Pembangunan Skywalk melalui proses tiga tahap konstruksi sepanjang 1.076 meter. Membentang mulai dari Rumah Datuk Pesisir (penasihat Sultan Siak) hingga ke destinasi wisata Tangsi Belanda (penjara zaman Belanda).
Dari atas sini, dapat melihat Istana Siak, Masjid Sultan Syahbudin, dan sungai Siak yang membelah kota. Angin sepoi-sepoi dan suasana yang tenang akan membuat kita merasa begitu dekat dengan alam.
Selain destinasi Skywalk Tengku Buwang Asmara, baru-baru ini Pemkab Siak juga telah meresmikan lift setinggi 73 meter di puncak Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Lift ini menambah daya tarik wisata di Siak.
Pengoperasian lift jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah bertepatan peringatan hari jadi Kabupaten Siak ke-24, pada Kamis (12/10/2023) lalu. Lift ini menjadi ikon pariwisata Kota Siak.
Wisatawan bisa melihat pemandangan lekukan Sungai Siak dan panorama Kota Siak. Pelancong dari Malaysia juga telah menikmati lift dengan ketinggian 73 meter tersebut.
Ruang menara lift memiliki luas 17,2 meter kali 5,8 meter atau 99,76 meter persegi. Bahkan, untuk bisa sampai puncak menara hanya membutuhkan waktu sekitar 1,22 menit saja. Sedangkan luas kabin lift yakni 2,46 meter kali 1,03 meter atau 2,53 meter persegi. Bisa mengangkut enam orang sekali jalan menuju puncak menara.
Desa Wisata Dayun: Pesona Alam yang Memikat
Ingin merasakan suasana pedesaan yang masih asri? Desa Wisata Dayun adalah jawabannya. Desa ini menawarkan beragam aktivitas menarik, seperti memancing, berkebun, atau sekadar berjalan-jalan menyusuri pematang sawah. Keindahan alamnya yang masih alami akan membuat kita merasa tenang dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Di tengah-tengah Desa Wisata Dayun, terdapat sebuah danau buatan yang indah bernama Embung Terpadu Dayun. Danau ini menjadi tempat yang tepat untuk bersantai sambil menikmati pemandangan alam. Selain itu, di sekitar danau juga terdapat berbagai fasilitas rekreasi, seperti tempat bermain anak-anak dan area piknik.
Rumah Datuk Pesisir: Warisan Budaya Melayu
Rumah adat Melayu ini merupakan salah satu ikon Kabupaten Siak. Arsitekturnya yang unik dan ornamen-ornamen khas Melayu membuat rumah ini terlihat begitu indah. Di dalam rumah ini, dapat melihat berbagai perabot rumah tangga tradisional yang masih terawat dengan baik.
Tangsi Belanda: Bekas Benteng Pertahanan
Bangunan bersejarah ini merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda. Tangsi Belanda dibangun sebagai benteng pertahanan untuk melindungi wilayah Siak. Meskipun sudah berusia ratusan tahun, bangunan ini masih kokoh berdiri dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik.
Tepat di seberang Tangsi Belanda terdapat pula Bandar Tepian Sungai Jantan. Tempat ini menjadi favorit bagi warga setempat maupun wisatawan untuk menikmati keindahan sunset. Suasana yang romantis dan pemandangan sungai yang tenang akan membuat kita merasa begitu nyaman.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengakui, bahwa Siak adalah sebuah cerita yang belum selesai. Setiap sudut kota ini menyimpan kisah-kisah menarik yang menunggu untuk diungkap.
"Dengan mengunjungi Siak, kita tidak hanya sekadar berwisata, tetapi juga melakukan perjalanan waktu untuk mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Melayu. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk datang ke Siak dan merasakan sendiri keindahan alam serta keramahan masyarakatnya. Saya yakin, Siak akan menjadi destinasi wisata favorit bagi para pecinta sejarah, budaya, dan alam," sebutnya.
Roni sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Siak dalam mengembangkan sektor pariwisata. Pengembangan destinasi wisata seperti Istana Siak, Skywalk Tengku Buwang Asmara, dan Desa Wisata Dayun merupakan langkah yang tepat untuk menarik minat wisatawan.
Menurutnya, sengan adanya berbagai fasilitas dan infrastruktur yang semakin baik, saya yakin pariwisata Siak akan semakin berkembang pesat. Selain itu, keberadaan rumah adat Melayu dan Tangsi Belanda semakin memperkaya nilai sejarah dan budaya Siak.
"Ke depan, kami akan terus mendukung upaya promosi dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Siak agar semakin dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional," tandasnya.***(adv)