Riauterkini-PEKANBARU-Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) untuk pertama kalinya bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Riau menggelar Grand Launching Program BUMDes Dengan Sistim Digitalisasi Terintegrasi melalui Aplikasi Mata BUMDes, Senin (25/11/24). Melalui aplikasi Mata Bumdes tersebut, seluruh BUMDes yang ada di Riau pun bisa mempromosikan produk unggulan yang dimiliki.
Pada tahun ini, dari ribuan proposal yang masuk ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Umri juga terpilih sebagai salah satu penerima Program Kedaireka Matching Fund 2024. Program Kedaireka Matching Fund itu sendiri merupakan program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra, agar menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau terhadap implementasi kebijakan strategis nasional.
Menurut Kabid Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMDK dan Pencatatan Sipil Provinsi Riau, Sariah, Provinsi Riau saat ini memiliki sebanyak 1.591 BUMDes dengan beberapa kategori. Dari ribuan BUMdes itu, kata dia lagi, kapasitas pengurus setiap BUMDes pun tidak sama sehingga harus dilakukan peningkatan.
"Dengan adanya aplikasi Mata BUMDes ini, diharapkan bisa meningkatkan kinerja pengurus BUMDes dengan efektif dan efisien. Kerjasama ini, merupakan pilot project yang nantinya akan terus dikembangkan," sebutnya.
Dia menuturkan, pada tahap awal ini, aplikasi Mata BUMDes akan diterapkan di 200 BUMDes dan nantinya seluruh BUMDes yang ada di Riau akan menggunakan aplikasi tersebut. Diharapkan kerjasama dengan Umri ini pun bisa terus berlanjut, sebab program ini sepenuhnya dibiayai oleh APBN.
Di lokasi yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Umri, Mizan Asnawi menjelaskan, kerjasama tersebut merupakan perdana yang dilakukan pihak Umri dan diharapkan menjadi pilot project di seluruh Indonesia. Mizan menilai, BUMDes memiliki banyak produk potensial yang dikembangkan namun tidak terpromosikan dengan baik.
"Dari pihak Umri, ini merupakan bagian dari kewajiban terhadap pengabdian ke masyarakat. Alhamdulillah, kita sudah menciptakan aplikasi Mata BUMDes. Ketika BUMDes telah menggunakan aplikasi Mata BUMDes, maka ada beberapa manfaat yang dirasakan seperti promosi produk BUMDes dengan aplikasi e-commerce yang layak saing. Nantinya, kita akan meningkatkan kapasitas aplikasi sehingga bisa digunakan secara efektif dan efisien," gumam Mizan.
Tim Program Perancangan aplikasi Mata BUMDes Umri sendiri, sambungnya, berjumlah sebanyak 7 orang yang diketuai oleh Dr Evi Marlina. Selain itu, juga ada Mitra Unik, Raja Septian Amel, Siti Rodiah, Ramagita Suci, Reni Medika Wati dan Rahmad firdaus.
Sementara itu, Ketua Tim Program Perancangan aplikasi Mata BUMDes Umri, Dr Evi Marlina mengungkapkan, dalam perancangan aplikasi Mata BUMDes sendiri ada beberapa tantang yang dihadapi. Dengan demikian, aplikasi Mata BUMDes akan terus dikembangkan dan dilakukan evaluasi.
"Ini baru tahap awal dan akan terus didukung dan dikembangkan oleh Tim Program Perancangan Umri. Tantangannya yang jelas, namanya aplikasi pasti memiliki dinamika sangat tinggi. Namun yang tidak kalah penting, adalah security atau keamanan dari aplikasi itu sendiri. Selain administrasi tata kelola BUMDes, nantinya Dinas PMDK Capil Provinsi Riau juga bisa mengakses kinerja BUMDes dengan menggunakan handphone," ungkapnya.
Selain itu, kata Evi, BUMDes juga bisa menggunakan aplikasi Mata BUMDes untuk mempromosikan produk unggulan mereka sehingga bisa bersaing dengan e-commerce lainnya. Dia mengaku, kerjasama ini pun mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan Umri, yakni Rektor Dr Saidul Amin.
Sebelumnya, Tim Program Perancangan Aplikasi Mata BUMDes UMRI telah melakukan road show ke 10 Kabupaten/kota yang ada di Riau pada bulan September hingga Oktober lalu. Dimana, sudah ada sekitar 200 BUMDes yang mendapatkan bimbingan teknis tentang aplikasi Mata BUMDes tersebut.***(gas)