
Riauterkini-PEKANBARU-
Earthworm Foundation (EF), yang beroperasi di Indonesia melalui Yayasan Hutan Tropis (YHT), berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. EF bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau menyelenggarakan lokakarya multipihak "Memperkuat Ketahanan Melalui Pendekatan Lanskap yang Terpadu, Efektif, Kolaboratif, dan Berkelanjutan" di Pekanbaru, Kamis (17/07/2025).
Lebih dari 70 peserta dari pemerintah kabupaten/kota dan kecamatan, kementerian terkait, masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta, serta media hadir dalam lokakarya ini.
Lokakarya ini merupakan kelanjutan dari program yang telah diimplementasikan selama beberapa tahun belakangan di lanskap Riau, wilayah yang kaya akan lahan gambut, hutan, dan keanekaragaman hayati, namun juga menghadapi tantangan akibat perubahan tata guna lahan.
Earthworm melalui Yayasan Hutan Tropis mendorong inisiatif lanskap yang didukung oleh berbagai perusahaan global yang berkomitmen atas keberlanjutan rantai pasok mereka. Inisiatif ini telah mendorong solusi inklusif berbasis komunitas untuk melindungi hutan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat di beberapa kabupaten di Provinsi Riau.
Dampak dari program lanskap antara lain rencana pengelolaan konservasi di 23 desa, dengan implementasi yang didukung oleh 24 organisasi berbasis masyarakat, serta adopsi praktik pertanian berkelanjutan oleh lebih dari 3.000 petani di lahan seluas 5.600 hektare.
Capaian ini menunjukkan bahwa kolaborasi multipihak yang berakar pada kekuatan lokal dapat mendorong pembangunan berkelanjutan secara nyata.
Melanjutkan inisiatif lanskap dan momentum ini, lokakarya ini juga menandai peluncuran program RISE (Riau Integratif, Sumber Daya Tangguh, dan Ekologis), yang didukung oleh Walmart Foundation. Program ini merupakan fase kedua dari dukungan Walmart Foundation terhadap program lanskap Earthworm di Riau, yang didukung berbagai perusahaan global yang berkomitmen dalam keberlanjutan rantai pasok.
RISE bertujuan memperdalam inisiatif lanskap melalui integrasi perlindungan ekologi, ketahanan ekonomi, dan perencanaan tata guna lahan yang inklusif dengan rantai pasok dan berfokus di tiga kabupaten: Indragiri Hulu, Kampar, dan Pelalawan.
Dalam sambutannya, Indira Nurtanti, Direktur Regional Indo-Pasifik Earthworm Foundation, menyampaikan, “Setelah lebih dari lima tahun bekerja di Riau, kami percaya bahwa keberlanjutan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi. Dengan apa yang telah kita mulai dan capai melalui pendekatan lanskap, pelibatan langsung masyarakat, dan kontribusi semua pemangku kepentingan sesuai perannya masing-masing, saya yakin kita dapat mempercepat transformasi positif bagi lingkungan, kesejahteraan sosial, dan mata pencaharian masyarakat, yang tentunya sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang pemerintah.”
Lokakarya ini juga menjadi ajakan untuk terus memperkuat kolaborasi multipihak. Transformasi berkelanjutan di Riau memerlukan sinergi antara pemerintah daerah dan nasional, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat sipil.
Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari agenda pembangunan daerah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Riau Purnama Irawansyah, menyampaikan, “Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama implementasi pembangunan rendah karbon dan implementasi pembangunan hijau. Kami yakin Earthworm Foundation melalui program di lanskap Riau mempunyai fokus dan tujuan yang sama dalam mendukung aksi iklim dan tata kelola hutan yang berkelanjutan dan kami mengajak para pihak untuk berkontribusi secara optimal. Semua upaya kita ini bagian dari upaya perwujudan visi Riau Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, Agamis, dan Maju.”
Dalam lokakarya ini, Earthworm Foundation memaparkan rencana program tiga tahun ke depan. Perwakilan berbagai pemangku kepentingan aktif berdiskusi dalam sesi dialog interaktif, memberikan masukan terhadap rancangan program serta mengeksplorasi potensi kolaborasi lebih lanjut.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya aksi kolektif dari seluruh pihak. Dengan semangat gotong royong dan sinergi multipihak, Riau memiliki posisi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di masa mendatang.***(rls/yan)