Riauterkini - TELUKKUANTAN - Pelda Purn. H. Himanto, mantan prajurit Kostrad menerima piagam penghargaan Satya Lencana Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dari Dewan Pimpinan Pusat LVRI Rabu (13/8/2025) siang di Kantor DPD LVRI Pekanbaru, Jalan Cuk Nyak Din.

Penganugrahan Satya Lencana ini, merupakan penghargaan atas sumbangsi dan darmabakti H. Himanto, terhadap perkembangan dan kemajuan organisasi LVRI. Satya Lencana ini diserahkan Ketua DPP LVRI Pusat Letnan Jend Purn. H.B.L Mantiri, melalui Ketua DPD LVRI Pekanbaru, H. M. Toyib

Penghargaan yang diberikan kepada H. Himanto, bukan saja karena kontribusinya pada Legiun Veteran akan tetapi juga berdasarkan hasil penilaian Panitia. Bahkan dirinya penerima peringkat teratas dari 23 veteran lainya.

Piagam penghargaan ini ditandatangani langsung Ketua DPP LVRI Letnan Jend Purn. H.B.L Mantiri, melalui surat keputusan nomor: SKEP -50/MBLV/XII/07/2025 tanggal 25 Juli 2025 tentang penganugrahan penghargaan Satya Lencana Legiun Veteran Republik Indonesia.

H. Himanto, sendiri saat ini mejabat sebagai Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, atas penghargaan ini, ia menyampaikan rasa syukur yang tak terhingga.

"Alhamdulillah, penghargaan ini, suatu penghormatan, saya ucapkan terimaksih kepada semua unsur yang berperan, terutama pada Ketua DPP dan DPD LVRI," ucap mantan prajurit yang pernah bertugas di bawah Komando Presiden Prabowo Subianto ini.

H. Himanto, menyebutkan, penganugrahan Satya Lencana Legiun Veteran ini, diatur dalam UU nomor 15 tahun 2012 tentang Veteran Relublik Indonesia. Kemudian Keppres no 103 tahun 1957 tentang Veteran Republik Indonesia.

Serta Keppres no 21 tahun 2023 tentang anggaran dasar dan anggaram rumah tangga Legiun Veteran Republik Indonesia. Keppres no 44/M tahun 2023 tentang pengesahan pemberhentian dan pengangkatan DPP LVRI dan Wantimpus LVRI periode 2022-2027.

H. Himanto, saat masih aktif di kesatuan Kostrad terbilang prajurit pilihan dan pernah menjalankan misi mulia sebagai pasukan perdamaian PBB di Kongo Afrika, tugas ini ia jalankan diantara desingan peluru. Namun, semua bisa ia lalui, karena dibekali keterampilan tempur sebagai prajurit strategis angkatan darat.

Selain menjadi pasukan perdamaian PBB antar Negara, misi lainnya dalam menjaga keutuhan kedaulatan NKRI pun pernah ia jalani hingga memasuki masa pensiun ia kembali ke tanah kelahirannya di Kuansing, meski tidak lagi aktif di kesatuan, namun ia tak berhenti mengabdi untuk masyarakat.

"Pengabdian kita untuk masyarakat tidak akan berhenti meskipun sudah pensiun dari kesatuan. Selagi hayat di kandung badan, kita tetap mengabdikan diri pada masyarakat," pungkasnya.*** (Jok)